Nama Rayen Pono mendadak jadi pusat perhatian setelah melaporkan musisi Ahmad Dhani ke Bareskrim Polri dan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD). Langkah ini diambilnya atas dugaan tindakan diskriminasi ras dan etnis yang dilakukan oleh pentolan Dewa 19 tersebut. Perseteruan ini bermula dari sebuah debat terbuka yang kemudian berujung pada laporan hukum. Lantas, siapakah sebenarnya Rayen Pono?
Rayendie Rohy Pono, nama lengkapnya, pertama kali dikenal publik sebagai anggota grup musik Pasto. Bersama Bayu, Meltho, dan Rudolph, mereka merintis karier di bawah arahan Glenn Fredly. Pasto menghasilkan beberapa album, termasuk "I Need You" (2007) dan "Kembali" (2009).
Rayen tetap setia bersama Pasto melewati berbagai perubahan formasi. Hingga akhirnya Pasto menjadi duo yang terdiri dari Rayen dan Meltho. Duo ini meraih popularitas berkat single "Tanya Hati" dan "Aku Pasti Kembali" dari album "Kembali."
Pada tahun 2010, Rayen memutuskan untuk bersolo karier. Di tahun 2012, ia merilis album solo pertamanya, "Be My Self Again". Sejak itu, ia meluncurkan sejumlah single, seperti "Haruskah", "Cinta Itu Kamu", "Mata-Mata", "Ruang Hati", dan "Mulai Kesepian." Pada tahun 2023, Rayen kembali merilis album solo berjudul "Empat Puluh."
Kembali ke sorotan, nama Rayen Pono menjadi perbincangan hangat setelah video perdebatan panasnya dengan Ahmad Dhani viral di media sosial. Perdebatan yang awalnya membahas isu hak cipta lagu berkembang menjadi lebih personal.
Puncak dari perseteruan ini adalah laporan Rayen Pono terhadap Ahmad Dhani atas dugaan diskriminasi ras dan etnis. Ia merasa tersinggung dengan ucapan Dhani yang diduga memplesetkan marga Pono menjadi ‘porno’ saat debat terbuka. Rayen awalnya berharap Ahmad Dhani meminta maaf, namun karena tidak ada itikad baik, ia memutuskan untuk membawa masalah ini ke ranah hukum.
Laporan Rayen Pono di Bareskrim Polri telah teregister dengan nomor LP/B/188/IV/2025/SPKT/Bareskrim Polri. Selain itu, ia juga melaporkan Ahmad Dhani ke MKD karena statusnya sebagai anggota DPR RI. Dhani dituduh melanggar kode etik.
Rayen melampirkan sejumlah bukti, termasuk tangkapan layar percakapan Whatsapp dan potongan video yang menunjukkan Ahmad Dhani mengucapkan kata ‘porno’ dalam debat terbuka. Ia menegaskan bahwa masalah ini harus ditindaklanjuti secara serius, mengingat Ahmad Dhani bukan hanya seorang musisi, tetapi juga seorang anggota dewan.