Francesco "Pecco" Bagnaia mengungkapkan rasa frustrasinya yang mendalam setelah balapan utama yang mengecewakan. Berbeda dengan performanya di Sprint Race, Bagnaia mengalami kesulitan mempertahankan kecepatan dan performanya sepanjang balapan panjang.
Start yang baik tidak menjamin hasil akhir yang memuaskan. Secara bertahap, performanya menurun, membuatnya rentan terhadap serangan pembalap lain. Ia disalip oleh Pedro Acosta dan Fermín Aldeguer, tanpa mampu memberikan perlawanan berarti.
Setelah masalah ban belakang yang misterius pada hari Sabtu, kecepatan lambat di hari Minggu mendorongnya untuk meminta penjelasan dari Ducati. Bagnaia mengakui bahwa ia tidak pernah merasa nyaman dengan Desmosedici GP25 sejak sesi pramusim. Ketidaknyamanan ini berlanjut sepanjang musim, membuatnya semakin gelisah.
"Apa yang terjadi sepanjang tahun kembali terulang. Saya sudah berjuang dan memberikan segalanya. Tapi kali ini, setelah mengerahkan segalanya, saya hanya finis di urutan kedelapan. Siapa pun yang menang mencapai waktu yang saya butuhkan untuk menang tahun lalu. Jadi, saya tahu potensi saya ada," ujarnya dengan nada serius.
Bagnaia mengungkapkan kebingungannya atas performanya yang jauh dari harapan. "Saya tidak tahu mengapa semuanya tidak berjalan sesuai harapan. Marco Bezzecchi dan Marc Márquez melakukan segalanya lebih baik dari saya. Saya tidak mengerti mengapa saya tertinggal 12 detik di sirkuit di mana saya biasanya unggul."
"Saya selalu fokus dan tenang. Tapi hari ini saya tidak bisa berakselerasi, saya disalip di setiap tikungan. Saya harap Ducati bisa memberikan penjelasan, karena kesabaran saya sudah habis," tambahnya.
Menjelang balapan di Hungaria dalam lima hari mendatang, Bagnaia kini tertinggal 55 poin dari Alex Marquez. Situasi ini semakin memperburuk keadaan bagi sang juara bertahan.