Serangan Rudal Rusia Kembali Hantam Kharkiv, Belasan Warga Sipil Terluka

Kota Kharkiv, Ukraina kembali menjadi sasaran serangan rudal balistik Rusia pada Minggu malam (17/8/2025), mengakibatkan sedikitnya 11 orang terluka, termasuk seorang anak remaja berusia 13 tahun. Serangan ini terjadi di tengah meningkatnya tekanan internasional agar Ukraina segera mencapai kesepakatan damai dengan Rusia.

Gubernur wilayah Kharkiv, Oleh Synehubov, mengonfirmasi bahwa korban luka termasuk anak-anak. "Di antara korban yang terluka, terdapat seorang gadis berusia 13 tahun," ungkapnya.

Kharkiv, sebagai kota terbesar kedua di Ukraina yang terletak dekat perbatasan Rusia, telah berulang kali menjadi target serangan rudal dan drone sejak invasi besar-besaran Rusia dimulai pada Februari 2022.

Layanan Darurat Negara Ukraina melaporkan bahwa ledakan rudal menyebabkan kerusakan signifikan, dengan gelombang kejut memecahkan jendela-jendela apartemen di sekitar lokasi. "Gelombang ledakan menghancurkan kaca jendela gedung-gedung apartemen di dekatnya," kata mereka.

Saksi mata melaporkan melihat tim medis memberikan pertolongan pertama kepada warga di jalanan, sementara petugas penyelamat memeriksa kerusakan pada bangunan tempat tinggal di area terdampak.

Selain Kharkiv, wilayah Sumy di timur laut Ukraina juga mengalami serangan udara Rusia. Otoritas setempat melaporkan bahwa sebuah bom udara terpandu Rusia melukai seorang wanita berusia 57 tahun dan merusak setidaknya 12 rumah penduduk serta sebuah gedung institusi pendidikan.

"Musuh terus dengan sengaja menargetkan infrastruktur sipil di wilayah Sumy – secara licik, pada malam hari," kata Kepala Administrasi Regional Sumy, Oleh Hryhorov.

Baik Rusia maupun Ukraina membantah menargetkan warga sipil dalam serangan mereka, meskipun konflik ini telah menyebabkan ribuan korban jiwa, sebagian besar warga Ukraina.

Sementara itu, dalam perkembangan diplomasi, Presiden Amerika Serikat Donald Trump, baru-baru ini menjamu Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pertemuan bilateral di Alaska, mendesak Kyiv untuk segera mencapai kesepakatan dengan Rusia untuk mengakhiri perang.

"Rusia adalah kekuatan yang sangat besar, sementara mereka (Ukraina) bukan," kata Trump, menekankan pentingnya kompromi untuk mencegah konflik berlarut-larut.

Scroll to Top