Film animasi "Merah Putih One for All" menuai respons negatif dari penonton, tercermin dari rating 1,0 yang diperoleh di situs Internet Movie Database (IMDb). Angka ini merupakan nilai terendah dalam skala penilaian di platform tersebut.
Para netizen tanpa ragu memberikan ulasan pedas terhadap film ini. Tercatat ada 88 ulasan yang mengecam kualitas produksi.
Seorang pengguna dengan nama akun Aretta-4 menulis, "Kualitasnya sangat buruk, andai bisa memberi nilai minus. Ini adalah pemborosan uang dan penghinaan bagi animasi Indonesia. Terlihat jelas ada karakter yang dicuri dan plot cerita yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan (AI). Saya sarankan untuk tidak menonton film ini, baik untuk hiburan maupun konten, karena sama sekali tidak layak."
Komentar serupa juga dilontarkan oleh pengguna Keano-4, yang menambahkan, "Animasinya sangat murahan dan berantakan, lebih parahnya lagi, ada animasi seseorang yang diambil tanpa izin. Akting suara pun terdengar seperti orang membaca teks, tanpa emosi, dan alur ceritanya tidak masuk akal."
FeliciaJ juga mengungkapkan kekecewaannya, "Apa-apaan ini? Serius? Film ini sepenuhnya bergantung pada AI?! Lagu, animasi… bagaimana Indonesia bisa menjadi negara hebat di masa depan jika warganya tidak bisa mendapatkan pekerjaan karena digantikan oleh AI? Bayangkan belajar animasi, menggambar, membuatnya tampak hidup, dan menjaga imajinasi kita tetap hidup, hanya untuk digantikan?"
"Merah Putih One For All" mulai tayang di jaringan bioskop Cinema 21 atau XXI pada tanggal 14 Agustus 2025, di 10 lokasi di berbagai kota, termasuk Jakarta, Bandung, dan Surabaya.
Sebelumnya, santer beredar kabar bahwa biaya produksi film petualangan ini mencapai Rp 6,7 miliar. Film ini disutradarai oleh Endiarto dan Bintang Takari, serta diproduksi oleh Perfiki Kreasindo.