Jakarta – Amerika Serikat membekukan sementara penerbitan visa kunjungan medis bagi warga Jalur Gaza. Keputusan ini diumumkan akhir pekan lalu dan berlaku hingga pemberitahuan lebih lanjut. Alasan utama di balik langkah ini adalah kekhawatiran pemerintah AS terkait hubungan beberapa organisasi yang terlibat dalam pengurusan visa dengan kelompok Hamas.
Senator AS Marco Rubio menjelaskan bahwa pemerintahannya enggan bekerja sama dengan entitas yang memiliki kaitan atau simpati terhadap Hamas. Pernyataan ini disampaikan setelah Departemen Luar Negeri AS mengumumkan penangguhan visa melalui platform X, sembari menyatakan perlunya peninjauan mendalam terhadap proses penerbitan visa medis-kemanusiaan.
Keputusan ini muncul di tengah tekanan dari kelompok konservatif. Rubio menanggapi pertanyaan mengenai alasan penghentian visa bagi anak-anak sakit yang membutuhkan perawatan di rumah sakit AS. Ia menegaskan bahwa visa yang diterbitkan tidak hanya diperuntukkan bagi anak-anak, tetapi juga orang dewasa yang mendampingi mereka. Rubio juga menyebutkan adanya komunikasi dari sejumlah anggota Kongres kepada Kementerian Luar Negeri terkait kedatangan penerima visa tersebut.
Senator tersebut mengklaim adanya bukti yang menunjukkan keterkaitan organisasi pengurus visa dengan kelompok teroris seperti Hamas. Namun, ia tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai bukti tersebut.
Keputusan pembekuan visa ini diduga kuat dipicu oleh kampanye di media sosial yang digencarkan oleh aktivis ultra-kanan, Laura Loomer. Loomer mengunggah rekaman yang diklaimnya sebagai bukti kedatangan warga Palestina ke AS, serta menuduh organisasi Heal Palestine berbasis di Ohio, membantu keluarga dari Gaza membawa anak-anak sakit untuk mendapatkan perawatan medis. Loomer menyebut kedatangan mereka sebagai "ancaman keamanan nasional" dan menyerukan agar negara-negara Muslim lainnya dapat menampung pasien-pasien tersebut.
Setelah pengumuman pembekuan visa, Loomer menyambut baik keputusan tersebut dan berterima kasih kepada Rubio atas respons cepatnya dalam mencegah "invasi" oleh LSM yang dituduh pro-Hamas.
Jumlah visa yang telah diterbitkan sebelum pembekuan belum diketahui. Belum jelas juga apakah pembekuan ini berlaku untuk permohonan baru atau juga terhadap visa yang sudah dikeluarkan.