Pergerakan harga emas masih cenderung lesu dan terjebak dalam fase konsolidasi. Pada perdagangan awal pekan, emas dunia mencatatkan penurunan tipis, melanjutkan tren pelemahan dalam beberapa hari terakhir.
Pada Senin (18 Agustus 2025), harga emas global terkoreksi sebesar 0,14% menjadi US$3.330,24 per troy ons. Sementara itu, pada Selasa (19 Agustus 2025) pukul 06.32 WIB, harga emas di pasar spot menunjukkan sedikit penguatan sebesar 0,03% ke level US$3.331,25 per troy ons.
Kondisi pasar emas yang cenderung stagnan ini dipengaruhi oleh sikap wait and see para investor. Mereka kini tengah mencermati dua peristiwa penting yang diperkirakan akan memberikan arah bagi pergerakan harga emas dalam waktu dekat.
Fokus utama para pelaku pasar adalah pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. Selain itu, simposium tahunan The Federal Reserve (The Fed) di Jackson Hole juga menjadi sorotan utama.
Penguatan dolar AS yang terjadi pada perdagangan Senin (18 Agustus 2025) juga turut membebani harga emas. Indeks dolar AS menguat sebesar 0,32% dan ditutup pada level 98,17. Kenaikan nilai dolar AS membuat harga emas yang diperdagangkan dalam denominasi dolar menjadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lainnya.
Pertemuan Trump dan Zelenskyy menjadi perhatian karena harapan akan adanya kesepakatan damai untuk mengakhiri konflik yang berkecamuk di Eropa. Sebelumnya, Trump juga telah bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan kedua pemimpin sepakat untuk mencari solusi damai.
Analis menilai bahwa reaksi pasar emas terhadap pertemuan Putin-Trump relatif minim. Mereka memperkirakan harga emas akan terus bergerak dalam rentang yang terbatas hingga adanya sentimen baru dari konferensi The Fed.
Risalah rapat kebijakan moneter The Fed bulan Juli akan dirilis pada hari Rabu, menjelang konferensi tahunan di Jackson Hole, Wyoming, yang dijadwalkan pada 21-23 Agustus. Ketua The Fed, Jerome Powell, diperkirakan akan menyampaikan pidatonya dalam acara tersebut.
Investor akan mengamati dengan seksama pernyataan Powell terkait prospek ekonomi dan kebijakan moneter The Fed ke depan.
Meskipun pasar telah memperhitungkan adanya potensi penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin, terdapat pula kemungkinan penurunan yang lebih agresif sebesar 50 basis poin. Jika skenario ini terjadi, harga emas berpotensi mengalami kenaikan yang signifikan.
Secara historis, emas cenderung menunjukkan kinerja yang baik dalam lingkungan suku bunga rendah dan ketidakpastian ekonomi yang tinggi.