UGM Batalkan Acara Roy Suryo Cs di UC Hotel, Ada Apa?

Universitas Gadjah Mada (UGM) membatalkan izin penggunaan University Club (UC) Hotel untuk acara yang diinisiasi oleh Roy Suryo dan timnya. Acara bertajuk "Kado Tercantik 80 Tahun Indonesia Merdeka" tersebut rencananya akan digunakan untuk peluncuran buku berjudul "Jokowi’s White Paper".

Roy Suryo sebelumnya menyebarkan undangan yang menyebutkan acara akan digelar di Ruang Nusantara, UC Hotel. Namun, ia kemudian mengumumkan pembatalan sepihak oleh pihak UC UGM dan menuding adanya "gangguan" dari pihak pendukung Presiden Jokowi.

UGM melalui juru bicaranya, I Made Andi Arsana, membenarkan pembatalan izin tersebut. Keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan dua faktor utama: prosedural dan politis.

Secara politis, UGM menilai acara tersebut bernuansa politis karena terkait dengan isu yang melibatkan Joko Widodo. UGM memilih untuk tidak terlibat dalam isu tersebut karena tidak memiliki keterkaitan langsung dengan universitas.

Dari segi prosedural, pemesanan ruangan di UC Hotel tidak sesuai dengan prosedur yang berlaku di unit usaha kampus. Pemesanan dilakukan secara mendadak dan informasi yang diberikan mengenai acara tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya. Awalnya, pemesan hanya menyebutkan acara sebagai "pertemuan kecil" dan "Temu Kangen Silaturahmi Tokoh Jogja", berbeda dengan agenda peluncuran buku yang bernuansa politis.

Pihak UC Hotel telah mengembalikan dana yang sebelumnya ditransfer sebagai uang muka (DP). UGM menegaskan bahwa pihaknya menghormati aspirasi setiap warga negara untuk menyampaikan pendapat, namun menolak untuk dilibatkan dalam kegiatan yang dilakukan dengan cara yang tidak semestinya.

Meskipun acara dibatalkan di Ruang Nusantara UC Hotel, pantauan di lapangan menunjukkan bahwa acara Roy Suryo dan timnya tetap berlangsung di sebuah coffee shop yang berada di kompleks UC.

UGM menegaskan komitmennya untuk mendukung keterbukaan dalam pertukaran gagasan, namun juga bertanggung jawab untuk menjaga kondisi yang kondusif di masyarakat. UGM menilai acara ini berpotensi menimbulkan kegaduhan yang tidak perlu, sehingga memutuskan untuk melakukan penolakan.

Scroll to Top