Gempuran tanpa henti dari militer Israel di Jalur Gaza terus memakan korban jiwa. Dalam 24 jam terakhir, dilaporkan 60 warga Palestina meninggal dunia akibat serangan tersebut.
Menurut data dari Kementerian Kesehatan Gaza, selain korban jiwa, 343 warga lainnya mengalami luka-luka. Kondisi semakin memprihatinkan karena banyak korban yang masih terjebak di bawah reruntuhan bangunan, sementara tim penyelamat kesulitan menjangkau lokasi akibat situasi yang berbahaya.
Tragisnya, sejak 7 Oktober 2023, total korban tewas akibat agresi Israel telah mencapai 62.064 jiwa, dengan 156.573 orang terluka. Khususnya setelah Israel mengakhiri gencatan senjata secara sepihak pada 18 Maret, lebih dari 10 ribu nyawa melayang dan puluhan ribu lainnya menderita luka-luka.
Krisis kemanusiaan di Gaza semakin parah. Ribuan warga yang berusaha mendapatkan bantuan justru menjadi korban. Hampir dua ribu orang tewas dan belasan ribu lainnya terluka saat mencari bantuan kemanusiaan. Dalam 24 jam terakhir, puluhan orang tewas dan ratusan luka-luka saat mengantre bantuan.
Kondisi kelaparan juga semakin memburuk. Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan adanya kasus kematian akibat kekurangan pangan. Jumlah korban meninggal akibat kelaparan telah mencapai ratusan jiwa, termasuk banyak anak-anak. Situasi ini menggambarkan betapa mengerikannya kondisi kemanusiaan di Jalur Gaza saat ini.
