Kanker usus besar dan rektum menjadi perhatian utama kesehatan karena tingginya angka kematian. Sayangnya, kasusnya terus meningkat di seluruh dunia, diperkirakan mencapai 3,2 juta kasus baru per tahun pada 2040.
Faktor-faktor seperti pola makan tidak sehat, gaya hidup buruk, riwayat keluarga, serta peradangan usus kronis dapat memicu kanker usus besar. Proses perkembangan kanker ini umumnya memakan waktu lebih dari sepuluh tahun, dimulai dari polip hingga menjadi tumor ganas.
Maka, penting sekali untuk mengenali gejala awal dan melakukan pencegahan dini demi mendapatkan pengobatan yang optimal. Skrining dan deteksi dini menjadi salah satu strategi utama pemerintah dalam penanganan kanker di Indonesia.
Kenali Gejala PEDANG Kanker Usus Besar:
Waspadai akronim PEDANG, yang merupakan singkatan dari gejala awal kanker usus besar:
- Perubahan kebiasaan buang air besar: Sembelit, diare, atau BAB tidak lampias yang terjadi selama beberapa hari.
- Eksistensi Darah pada tinja.
- Deteksi Anemia: Merasa lelah berlebihan, kulit pucat, letih, lesu.
- Adanya Nyeri perut dan terasa kembung.
- Gejala penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.
Strategi BERBAKTI: Pencegahan Kanker Usus Besar
Lawan kanker usus besar dengan strategi BERBAKTI:
- Berhenti merokok dan mengonsumsi alkohol. Merokok meningkatkan risiko kanker usus besar hingga 2-3 kali lipat karena senyawa berbahaya dalam tembakau. Konsumsi alkohol juga meningkatkan risiko yang sama karena zat acetaldehyde yang merusak sel.
- Berat badan ideal dan hindari obesitas.
- Aktivitas fisik yang teratur. Obesitas dan kurangnya aktivitas fisik meningkatkan risiko kanker usus besar.
- Konsumsi makanan Tinggi serat dan makanan sehat. Serat membantu melancarkan pencernaan dan menurunkan risiko kanker. Makanan kaya antioksidan juga melawan radikal bebas yang dapat merusak sel usus besar.
Makanan yang dianjurkan termasuk sayuran, buah-buahan, biji-bijian utuh, dan kacang-kacangan.
Dengan mengenali gejala PEDANG dan menerapkan strategi pencegahan BERBAKTI, kita dapat mencegah kanker usus besar. Lebih baik mencegah daripada mengobati!