Para astronom selama ini dibuat penasaran oleh keberadaan Ursa Major III/Unions 1 (UMa3/U1), sebuah objek misterius yang mengorbit galaksi Bima Sakti. Apakah sebenarnya UMa3/U1 ini? Sebuah galaksi katai yang kaya akan materi gelap, atau justru sekumpulan bintang rapat yang digenggam oleh gravitasi lubang hitam?
UMa3/U1 adalah satelit paling redup yang pernah ditemukan di galaksi kita. Jaraknya lebih dari 30.000 tahun cahaya dari Bumi, dan hanya sekitar 60 bintangnya yang bisa terlihat. Awalnya, UMa3/U1 diduga sebagai galaksi katai gelap, galaksi kecil dengan proporsi materi gelap yang sangat tinggi.
Namun, studi terbaru menawarkan penjelasan alternatif. Objek ini mungkin merupakan gugus bintang yang sangat padat, yang inti gravitasinya dipertahankan oleh kombinasi lubang hitam dan bintang neutron.
Gugus bintang gelap ini terbentuk akibat interaksi gravitasi selama jutaan tahun dengan Bima Sakti, yang secara bertahap melucuti bintang-bintang di bagian luarnya. Akibatnya, hanya inti padat tak kasat mata yang tersisa, yang kemudian disalahartikan sebagai materi gelap.
Dengan menganalisis pergerakan orbit dan komposisi kimia UMa3/U1, serta melakukan simulasi komputer, para peneliti berhasil merekonstruksi sejarah objek ini. Hasilnya menunjukkan bahwa sejumlah lubang hitam di inti UMa3/U1 memiliki gravitasi yang cukup kuat untuk menjaga bintang-bintang yang tersisa tetap terikat.
Penelitian ini untuk pertama kalinya menunjukkan bahwa UMa3/U1 kemungkinan besar hanyalah gugus bintang biasa. Temuan ini memecahkan salah satu teka-teki besar dalam dunia astrofisika.
Terlepas dari identitas pastinya, apakah galaksi katai atau gugus bintang, Ursa Major III tetap menjadi petunjuk penting untuk memahami proses pembentukan dan evolusi Bima Sakti.