Netflix, sebagai raksasa streaming, tak hanya menawarkan tontonan hiburan, tetapi juga memproduksi film orisinal sendiri. Namun, tak semua proyek ini menuai pujian. Beberapa justru memicu kontroversi, perdebatan sengit, bahkan seruan boikot. Mari kita selami daftar film original Netflix yang paling menghebohkan:
1. The First Temptation of Christ (2019)
Komedik Brasil ini menjadi film original Netflix paling kontroversial. Film ini menggambarkan Yesus Kristus menjalin hubungan spesial dengan seorang pria bernama Orlando. Representasi ini memicu kemarahan umat Kristen di seluruh dunia. Petisi boikot di Change.org berhasil mengumpulkan lebih dari satu juta tanda tangan.
2. Blonde (2022)
Ana de Armas memerankan Marilyn Monroe dalam adaptasi novel Joyce Carol Oates. Film ini menuai kontroversi karena mencampurkan fakta dan fiksi, menyoroti sisi gelap, trauma, dan penderitaan Marilyn daripada kesuksesannya. Banyak penggemar merasa citra sang idola dirusak dan film ini mengeksploitasi penderitaannya.
3. May December (2023)
Terinspirasi dari kisah nyata Mary Kay Letourneau dan Vili Fualaau, film Todd Haynes ini menyoroti hubungan guru dan murid yang penuh skandal. May December menceritakan pasangan beda usia, Gracie dan Joe, yang kehidupan rumah tangganya terganggu oleh kehadiran seorang aktris Hollywood. Tema pedofilia dan grooming membuat banyak penonton merasa tidak nyaman.
4. Good Boys (2019)
Karya Seth Rogen dan Evan Goldberg ini tampak seperti komedi anak-anak, namun isinya jauh dari polos. Film ini mengisahkan tiga bocah SD yang terlibat dalam urusan narkoba setelah menemukan ekstasi. Banyak kritikus menilai film ini melewati batas karena karakter utamanya terlalu muda untuk tema tersebut, ditambah isu penggunaan pemeran pengganti yang dirias dengan blackface.
5. 365 Days (2020)
Berbicara tentang film erotis kontroversial, judul ini tidak bisa diabaikan. 365 Days menceritakan Massimo, bos mafia Italia, dan Laura, wanita Polandia yang terjebak dalam hubungan rumit dan berbahaya. Film ini dianggap vulgar, menyimpang jauh dari novel aslinya, dan menggambarkan hubungan penuh kekerasan sebagai romantis. Rotten Tomatoes memberinya nilai 0%.
6. To The Bone (2017)
Dibintangi Lily Collins, film ini mengisahkan Ellen, remaja yang berjuang melawan anoreksia. Meskipun mendapat ulasan positif dari kritikus, sebagian orang menilai film ini terlalu menyederhanakan gangguan makan dan bahkan mengglorifikasi anoreksia. Aktivis kesehatan mental khawatir film ini memicu penderita eating disorder.
7. White Girl (2016)
Drama Elizabeth Wood ini mengisahkan Leah, mahasiswi yang jatuh cinta pada Blue dan terjebak dalam dunia narkoba, kriminalitas, dan kekerasan. Film ini dianggap terlalu brutal dan memunculkan stereotip berbahaya tentang wanita kulit putih dan pria dari ras lain. Banyak yang khawatir film ini mengglorifikasi gaya hidup destruktif.
8. Okja (2017)
Disutradarai Bong Joon Ho (Parasite), Okja awalnya ingin menyentil isu eksploitasi hewan dan kerakusan korporasi melalui kisah Mija yang melindungi hewan rekayasa genetik peliharaannya. Namun, kontroversi tidak hanya terletak pada cerita. Lebih dari 90 bioskop di Korea Selatan menolak menayangkan Okja karena tayang bersamaan di Netflix. Pemutaran di Festival Cannes juga kacau karena masalah format rasio.
9. Cuties (2020)
Film asal Prancis ini memicu kemarahan di media sosial. Cuties bercerita tentang Amy, gadis 11 tahun asal Senegal yang tergoda untuk bergabung dengan grup tari bergaya dewasa. Banyak penonton menilai film ini terlalu eksplisit dan mengeksploitasi seksualitas anak di bawah umur. Meskipun sutradara Maïmouna Doucouré menyatakan bahwa film ini mengkritik budaya patriarki, Netflix tetap dihujat.