Musisi Ari Lasso kembali angkat bicara setelah mengetahui konferensi pers yang digelar Wahana Musik Indonesia (WAMI) terkait masalah transfer royalti yang dialaminya. Ari merasa terkejut karena tiba-tiba dirinya digambarkan seolah-olah serakah dalam kasus ini.
"Gini ya cara mainnya… diam-diam kumpulkan wartawan .. mencegah saya minta maaf tapi diserang, seakan saya serakah," tulis Ari melalui akun media sosialnya. Ia juga menegaskan akan terus menuntut penjelasan mengenai asal-usul angka puluhan juta dan ratusan ribu yang dipermasalahkan.
Ari mengakui memang menerima transfer sebesar Rp 40 juta dari WAMI, namun tanpa disertai penjelasan atau rincian asal nominal tersebut. "Oke, saya sekali terima 40 juta. Puji TUHAN…," ujarnya. Ari kemudian mempertanyakan apakah dana tersebut berasal dari performing rights, digital, atau gabungan keduanya, sambil melampirkan perhitungan dari musisi Badai.
Badai menjelaskan bahwa seharusnya ada perhitungan yang jelas terkait dana Rp 40 juta yang ditransfer WAMI kepada Ari Lasso. "Setidaknya harus bisa dijelaskan itungan 40 juta itu darimana asalnya mas," tulis Badai. Ia menambahkan, jika dana tersebut berasal dari digital atau penggabungan tagihan lain, mungkin saja angka tersebut masuk akal. Namun, yang menjadi masalah adalah penarikan performing rights.
Ari semakin terkejut karena sebelum konferensi pers digelar, Presiden Direktur WAMI, Adi Adrian, menghubunginya secara pribadi. Menurut Ari, Adi menyampaikan bahwa WAMI sudah mentransfer Rp 40 juta kepadanya, meskipun tanpa memberikan rincian.
Ari yang menyatakan siap mengakui kesalahan dan meminta maaf, justru ditolak oleh Adi. "Mas Adi bilang enggak usahlah, apalagi sampai sebut angka, enggak enaklah. Dan Anda nyolong start dengan membalikkan keinginan minta maaf saya," tulis Ari. "Kena prank deh gue," tambahnya.
Dalam konferensi pers yang digelar WAMI sebelumnya, Adi Adrian menyatakan bahwa Ari Lasso telah menerima royalti puluhan juta. Angka tersebut diterima Ari Lasso dalam empat kali transfer selama tujuh bulan, dari Januari hingga Juli 2025. Namun, Adi tidak memberikan nominal secara rinci dengan alasan bahwa itu adalah kewenangan penerima royalti, yaitu Ari Lasso. Adi juga menyayangkan narasi yang muncul akibat polemik royalti tersebut, yang membuat WAMI seolah tidak bisa bekerja.