Demam Boneka K-Pop: Mesin Uang Baru Agensi Raksasa

Jakarta – Industri K-Pop terus berinovasi mencari cara memanjakan penggemar sekaligus mendulang keuntungan. Salah satu formula terbarunya? Boneka karakter grup idola! Hampir semua grup populer kini punya versi boneka diri mereka.

Merchandise K-Pop sebenarnya bukan hal baru. Agensi besar seperti SM Entertainment sudah lama punya lini KWANGYA yang menjual berbagai pernak-pernik, mulai dari photocard hingga lightstick.

Agensi lain memilih strategi pop-up store eksklusif. Contohnya, BIGHIT MUSIC dan HYBE yang menggelar BTS MONOCHROME di Jakarta, sukses membuat penggemar rela antre berjam-jam dan menghabiskan puluhan juta rupiah demi barang-barang eksklusif.

Jika membahas boneka karakter, BT21 adalah pionirnya. Karakter hasil kolaborasi BTS dengan LINE ini sangat ikonis dan hadir di berbagai tempat, mulai dari kemasan popcorn hingga minuman kotak. Bahkan hingga kini, BT21 masih menghiasi toserba di pusat perbelanjaan.

Kesuksesan BT21 menginspirasi agensi K-Pop lain untuk menciptakan karakter serupa bagi artis mereka. SEVENTEEN punya Miniteen, ATEEZ dengan ANiteez, DAY6 dengan Denimalz, IVE dengan Mini’ve, TWICE dengan Lovelys, Stray Kids dengan SKZOO, dan ZEROBASEONE dengan Zeroni.

Artis solo pun tak ketinggalan. Taeyeon (SM Entertainment) punya boneka Taeng-geu, NCT WISH memiliki maskot Wichu dalam berbagai bentuk merchandise, dan RIIZE dengan karakter We Little RIIZE.

Penjualan boneka ini terbukti memberikan pemasukan signifikan bagi agensi seperti SM dan JYP Entertainment.

Penjualan merchandise artis JYP, termasuk TWICE dan Stray Kids, berkontribusi besar pada pendapatan mereka di tahun ini. Pemasukan ini berasal dari penjualan tiket konser dan merchandise, termasuk boneka.

Laba operasi JYP melonjak 466,3% menjadi 52,9 miliar Won dalam periode April-Juni. Penjualan mereka naik 125,1% menjadi 215,8 miliar Won, menghasilkan peningkatan laba bersih sebesar 36,3 miliar Won. Dari angka itu, 66,9 miliar Won berasal dari penjualan boneka, terutama boneka Stray Kids yang dijual selama tur dunia ‘dominATE’.

SM Entertainment mencatatkan kenaikan profit 92,4 persen menjadi 47,6 miliar Won. Penjualan merchandise artis-artisnya menghasilkan keuntungan 46% lebih besar dari tahun lalu, mencapai 63,9 miliar Won.

Kesuksesan merchandise boneka ini memang tak terbantahkan, meskipun harganya tidak murah.

Harga boneka bahkan bisa jauh lebih mahal dari album grup. Sebagai contoh, boneka We Little RIIZE berukuran 20cm dijual seharga Rp 675 ribu di SMTOWN Global Store, sementara album penuh RIIZE ODYSSEY hanya Rp 295 ribu.

Tren boneka mahal ini sepertinya akan terus berlanjut. SM bahkan berencana membuat boneka untuk Hearts2Hearts, aespa, serta NCT Dream dan NCT 127.

Scroll to Top