SURABAYA – Anggota Komisi E DPRD Jawa Timur, Indriani Yulia Mariska, menyatakan dukungan solidnya terhadap langkah-langkah Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumenep dalam mengatasi Kejadian Luar Biasa (KLB) campak. Dukungan ini diberikan untuk mencegah penyebaran penyakit menular yang disebabkan virus tersebut agar tidak semakin meluas.
Kabupaten di ujung timur Pulau Madura itu tengah menghadapi situasi genting akibat campak, yang sayangnya telah menyebabkan enam anak meninggal dunia. Data Dinkes P2KB Sumenep mencatat 1.534 kasus campak sejak Januari hingga awal Agustus 2025.
"Saya sangat mendukung keputusan Dinkes Sumenep untuk segera melakukan imunisasi massal sebagai langkah pencegahan. Harapannya, jumlah korban tidak bertambah dan rantai penyebaran penyakit ini di masyarakat dapat diputus," ujar Indriani di Surabaya, Rabu (20/8/2025).
Upaya penanggulangan campak di Sumenep melibatkan seluruh puskesmas melalui imunisasi massal, serta dukungan dari berbagai sektor terkait. Dinkes Sumenep juga telah melakukan kajian epidemiologi dan mengeluarkan surat edaran ke desa-desa mengenai penanganan isolasi bagi penderita campak.
Selain itu, dilakukan microplanning di setiap puskesmas sebagai bagian dari pelaksanaan Outbreak Response Immunization (ORI), yaitu imunisasi ulang massal untuk anak-anak usia 9 bulan hingga 59 bulan di seluruh wilayah Sumenep.
Indriani menekankan pentingnya peran aktif masyarakat dalam mencegah penyebaran campak. Dinkes Jawa Timur juga diharapkan segera turun tangan membantu penanggulangan KLB.
"Ini adalah peringatan bagi semua pihak untuk terlibat aktif, termasuk Dinkes Jatim. Saya berharap seluruh masyarakat Sumenep juga turut serta membantu upaya pencegahan campak di lingkungan masing-masing," tegasnya.
"Jangan lupakan juga pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, mengonsumsi makanan sehat dan bergizi, serta menerapkan pola hidup sehat yang dimulai dari diri sendiri," tambahnya.
Data Dinkes P2KB Sumenep menunjukkan bahwa mayoritas kasus campak terjadi pada anak usia di bawah lima tahun. Hal ini menegaskan urgensi pelaksanaan imunisasi massal dan langkah-langkah pencegahan lainnya.
Sejumlah puskesmas di Sumenep telah menyiapkan tenaga medis dan fasilitas pendukung untuk menyukseskan program imunisasi massal ini. Pendekatan ini bertujuan tidak hanya menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat campak, tetapi juga menghentikan rantai penularan di masyarakat.