Ketegangan perdagangan global memicu ketidakpastian ekonomi. Masyarakat perlu mengambil langkah cerdas dalam mengelola keuangan mereka, terutama dalam berinvestasi. Bagaimana caranya agar aset tetap aman dan menghasilkan keuntungan?
Para ahli keuangan menyarankan untuk memilih instrumen investasi dengan tingkat risiko rendah hingga menengah. Surat utang negara (ORI) dan sukuk ritel bisa menjadi pilihan menarik. Selain itu, reksadana berbasis pasar uang atau pendapatan tetap juga patut dipertimbangkan.
Logam mulia seperti emas batangan atau perak juga dapat menjadi opsi investasi yang aman di tengah gejolak ekonomi.
Penting untuk diingat, investasi sebaiknya dilakukan dengan "uang dingin" atau dana yang memang khusus dialokasikan untuk investasi. Idealnya, alokasi investasi adalah sekitar 10 persen dari penghasilan.
Selain berinvestasi, masyarakat juga disarankan untuk lebih berhemat. Evaluasi pengeluaran dan prioritaskan kebutuhan pokok. Jika tabungan mulai menipis, kurangi pengeluaran yang tidak penting secara signifikan.
Investasikan uang pada instrumen yang benar-benar dipahami. Hindari menggunakan dana untuk kebutuhan sehari-hari, karena investasi selalu mengandung risiko kerugian.
Bijaksanalah dalam mengelola keuangan di masa yang tidak pasti ini. Periksa kembali pengeluaran pribadi dan keluarga. Utamakan kebutuhan dasar dan produktif, hindari pengeluaran mewah.
Disiplin dalam mengisi kembali tabungan, lunasi utang, dan jika memungkinkan, cari penghasilan tambahan tanpa mengganggu pekerjaan utama.