Eropa Harus Siap Kirim Pasukan ke Ukraina untuk Jaga Perdamaian

Eropa didorong untuk bersiap mengirimkan pasukan ke Ukraina. Dukungan udara dan intelijen militer dari Amerika Serikat (AS) diperlukan untuk memastikan perjanjian damai yang potensial dan mencegah agresi Rusia lebih lanjut.

Mantan Sekretaris Jenderal NATO, Anders Fogh Rasmussen, menyatakan bahwa cara paling efektif untuk menjamin keamanan Ukraina adalah dengan keanggotaan NATO. Namun, jika itu belum memungkinkan, jaminan keamanan yang kuat, yang menyerupai Pasal 5 NATO, harus diberikan.

Rasmussen menjelaskan bahwa mayoritas pasukan akan berasal dari negara-negara Eropa. AS akan memberikan dukungan dalam bentuk pengintaian, berbagi informasi intelijen, pertahanan udara, logistik, dan transportasi. Kombinasi upaya Eropa-AS ini akan mendekati perlindungan Pasal 5 untuk Ukraina.

Pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya belum menghasilkan rencana konkret untuk gencatan senjata. Spekulasi muncul bahwa Ukraina mungkin harus menyerahkan sebagian wilayahnya, terutama kawasan industri Donbas.

Rasmussen menekankan pentingnya wilayah Donbas secara strategis dan militer bagi Ukraina. Ia menolak gagasan bahwa Ukraina harus menyerahkan wilayah yang belum berhasil direbut oleh Rusia. Menurutnya, kesepakatan damai yang berkelanjutan tidak dapat memaksa Ukraina untuk mengakui perampasan wilayah oleh Rusia.

Rasmussen, yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal NATO dari 2009 hingga 2014, tetap menjadi pendukung kuat bagi Ukraina. Ia percaya bahwa Putin tidak tertarik pada perdamaian, melainkan pada kelanjutan perang. Oleh karena itu, penting untuk meyakinkan Putin bahwa ia tidak dapat menang di medan perang dan harus bernegosiasi.

Para petinggi militer NATO dijadwalkan bertemu untuk membahas langkah selanjutnya terkait Ukraina. Sementara itu, koalisi negara pendukung Ukraina telah sepakat untuk membentuk tim perencanaan bersama dengan AS untuk mempercepat rancangan jaminan keamanan bagi Ukraina.

Jerman menyatakan sedang bekerja keras merumuskan bentuk jaminan keamanan bagi Ukraina sebagai bagian dari upaya perdamaian. Menteri Pertahanan Boris Pistorius menekankan pentingnya kontribusi Jerman baik secara politik maupun militer.

Swiss dan Austria telah menyatakan kesiapan untuk menjadi tuan rumah pertemuan antara Putin dan Zelenskyy, meskipun Presiden Rusia itu memiliki surat perintah penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional (ICC).

Scroll to Top