Gigi Fosil Berusia 2,6 Juta Tahun Ungkap Misteri Asal Usul Manusia

Sebuah penemuan fosil gigi yang diperkirakan berumur sekitar 2,63 juta tahun di wilayah Afar, Ethiopia, telah menyulut perdebatan sengit di kalangan paleoantropolog. Gigi tersebut, ditemukan pada tahun 2018, diyakini milik spesies Australopithecus yang belum teridentifikasi, yang hidup sezaman dengan manusia purba pertama.

Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Nature ini memberikan wawasan baru tentang periode transisi evolusi sekitar 2,5 juta tahun lalu, ketika hanya ada tiga genus utama: Australopithecus, Paranthropus, dan Homo. Meski demikian, para peneliti menekankan bahwa penemuan gigi ini belum cukup untuk mengklasifikasikan spesies baru tanpa adanya fosil tengkorak atau kerangka lengkap.

Selain itu, tim peneliti menemukan tiga gigi lain yang diperkirakan berusia antara 2,59 hingga 2,78 juta tahun, yang diduga berasal dari spesies manusia yang belum dikenal. Namun, informasi mengenai spesies ini masih sangat terbatas.

Beberapa ahli paleontologi menyambut temuan ini dengan skeptisisme. Mereka berpendapat bahwa gigi tersebut mungkin hanya merupakan bagian dari evolusi Australopithecus afarensis, spesies Lucy yang terkenal, daripada spesies yang benar-benar baru. Menurut mereka, lebih masuk akal untuk menginterpretasikan gigi ini sebagai bentuk Australopithecus afarensis yang lebih berevolusi.

Para peneliti lain juga berpendapat bahwa gigi tersebut tidak menunjukkan karakteristik unik yang membedakannya dari fosil Australopithecus afarensis maupun Homo awal. Mereka berpendapat bahwa terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa ini adalah spesies baru, karena perbedaannya tidak cukup signifikan.

Meskipun menjadi subjek perdebatan, penemuan ini tetap merupakan salah satu penemuan paling menarik dalam studi evolusi manusia, membuka jalan bagi penelitian lebih lanjut tentang misteri leluhur kita.

Scroll to Top