Presiden AS, Donald Trump, diam-diam memperluas cakupan tarif impor 50% untuk baja dan aluminium dengan memasukkan lebih dari 400 kategori produk baru. Kebijakan ini mulai berlaku pada hari Senin waktu setempat.
Tarif baru ini mencakup beragam barang, mulai dari alat pemadam kebakaran, mesin, material konstruksi, hingga bahan kimia khusus yang mengandung atau dibuat menggunakan baja dan aluminium. Seorang ahli kepabeanan menyatakan bahwa hampir semua barang yang mengilap, berbahan logam, atau memiliki sedikit hubungan dengan baja dan aluminium berpotensi masuk dalam daftar.
Departemen Perdagangan AS menjelaskan bahwa langkah ini adalah bagian dari upaya untuk merevitalisasi industri baja dan aluminium di dalam negeri. Menurut Wakil Menteri Perdagangan untuk bidang industri dan keamanan, kebijakan ini menutup celah penghindaran yang ada dan mendukung upaya berkelanjutan untuk memperkuat industri baja dan aluminium Amerika.
Meskipun pemerintah merilis daftar produk yang terdampak, daftar tersebut hanya mencantumkan kode kepabeanan, bukan nama produk dalam istilah umum. Hal ini menyulitkan masyarakat untuk memahami secara menyeluruh produk apa saja yang terkena tarif baru. Contohnya, alat pemadam kebakaran hanya tertera sebagai kode ‘8424.10.0000’.
Para pakar menilai bahwa dampak dari perluasan tarif ini akan sangat signifikan. Seorang profesor manajemen rantai pasok memperkirakan bahwa tarif baja dan aluminium sekarang berdampak pada nilai impor setidaknya US$ 320 miliar, berdasarkan nilai bea cukai tahun 2024. Ini merupakan peningkatan yang besar dari perkiraan sebelumnya sekitar US$ 190 miliar.
Perluasan tarif ini diperkirakan akan menambah tekanan inflasi dari sisi biaya, di tengah kenaikan harga-harga domestik yang sudah terjadi.