Bursa saham domestik memperlihatkan ketahanan yang mengagumkan, berhasil memulihkan kerugian yang terjadi sejak kebijakan tarif balasan dari Presiden AS Donald Trump mengguncang pasar dunia pada awal April lalu.
Hingga penutupan perdagangan 23 April, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat kenaikan sebesar 10,62% dari titik terendah yang dipicu oleh kekhawatiran perang dagang akibat kebijakan tarif Trump. Dengan kata lain, dampak negatif periode "tsunami tarif" telah sepenuhnya teratasi.
Titik terendah IHSG terjadi pada 9 April di level 5.967. Sehari sebelumnya, indeks anjlok hingga 9% pada hari pertama perdagangan setelah libur panjang. Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup menguat di level 6.634. Bahkan, menjelang akhir sesi pertama hari ini, IHSG terus melanjutkan tren positifnya dan sempat mencapai level tertinggi harian di 6.696.
"Di tengah ketegangan global yang dipicu oleh babak baru perang dagang antara AS dan Tiongkok, pasar saham Indonesia justru menunjukkan resiliensi yang luar biasa. Ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu pasar saham dengan pemulihan tercepat di dunia, melampaui kinerja bursa saham negara lain, baik di negara maju maupun berkembang," ungkap seorang ekonom terkemuka.
Meskipun demikian, jika dihitung sejak posisi akhir tahun lalu, IHSG masih mencatatkan penurunan sebesar 5,89%.