Eropa Siaga Perang: Negara-Negara Mempersiapkan Warganya Menghadapi Konflik

Di tengah kekhawatiran akan meluasnya konflik Rusia-Ukraina, sejumlah negara di Eropa mulai mengambil langkah-langkah serius untuk mempersiapkan warganya menghadapi kemungkinan perang. Pemerintah di berbagai negara mendorong peningkatan kesiapsiagaan, mulai dari ketahanan mental hingga simulasi evakuasi massal.

Kekhawatiran ini muncul seiring dengan ketidakpastian dukungan dari Amerika Serikat, sekutu utama Eropa dalam NATO, dan peringatan dari para pemimpin Eropa tentang perlunya perubahan pola pikir menuju "masa perang".

Komisi Eropa telah mengeluarkan panduan yang menganjurkan warga untuk menyimpan persediaan makanan dan kebutuhan vital lainnya yang cukup untuk setidaknya 72 jam jika terjadi krisis.

Jerman, pada Juni lalu, memperbarui panduan pertahanan menyeluruh yang memberikan arahan tentang tindakan yang harus diambil jika konflik pecah di Eropa. Panduan ini mencakup perubahan total dalam kehidupan masyarakat Jerman jika perang terjadi.

Swedia juga telah mendistribusikan panduan bertahan hidup berjudul "Jika Krisis atau Perang Datang" kepada jutaan warganya. Panduan yang diperbarui ini menyarankan warga untuk mencari perlindungan, bahkan menutup ventilasi, dan memantau radio pemerintah untuk mendapatkan informasi.

Finlandia, yang memiliki perbatasan panjang dengan Rusia, telah lama bersiap menghadapi potensi konflik. Sejak 1950-an, Finlandia mewajibkan pembangunan tempat perlindungan bom di bawah gedung-gedung apartemen dan perkantoran. Setelah invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022, Finlandia menginventarisasi lebih dari 50 ribu tempat perlindungan yang mampu menampung sebagian besar populasinya. Pemerintah juga menerbitkan panduan krisis terbaru yang mencakup langkah-langkah menghadapi berbagai situasi, termasuk pemadaman listrik, gangguan telekomunikasi, dan konflik militer.

Para ahli menekankan pentingnya kesiapsiagaan tanpa menimbulkan kepanikan. Tujuan dari langkah-langkah ini adalah untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat, bukan untuk menciptakan ketakutan yang berlebihan.

Scroll to Top