Tragis! Balita di Sukabumi Meninggal Dunia Akibat Infeksi Cacing Parah

SUKABUMI, KOMPAS.TV – Sebuah insiden menyayat hati terjadi di Kampung Padangenyang, Desa Cianaga, Kabupaten Sukabumi, di mana seorang anak balita bernama Raya (3) meninggal dunia pada 22 Juli 2025 dengan kondisi tubuh yang memprihatinkan karena dipenuhi cacing.

Kejadian ini menarik perhatian luas, termasuk Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang menyampaikan kesedihan dan kekecewaannya.

"Saya sangat prihatin dan kecewa, serta meminta maaf atas meninggalnya balita berusia tiga tahun yang tubuhnya dipenuhi cacing," ungkap Dedi melalui akun Instagramnya.

Peristiwa ini menyoroti masalah kemiskinan, sanitasi yang buruk, dan kurang optimalnya peran pemerintah desa dalam menyediakan layanan kesehatan yang memadai bagi masyarakat. Berikut adalah rangkuman fakta penting terkait kasus kematian Raya:

1. Tubuh Dipenuhi Cacing

Raya menghembuskan napas terakhir di RSUD Sekarwangi Cibadak, Sukabumi. Menurut keterangan dari tim medis, tubuhnya dipenuhi cacing akibat infeksi parasit yang sangat serius. Bahkan, Gubernur Jawa Barat menyebutkan bahwa cacing keluar dari hidung korban saat dirawat.

"Anak itu setiap hari bermain di kolong rumah. Dia meninggal di rumah sakit dengan seluruh cacing keluar dari hidungnya," kata Dedi.

2. Lingkungan Hidup Tidak Sehat

Sejak kecil, Raya sering bermain di bawah kolong rumah bersama ayam dan kotorannya. Kebiasaan ini menyebabkan kurangnya kebersihan dan meningkatkan risiko infeksi parasit.

"Sejak balita, ia sering berada di kolong rumah bersama ayam dan kotoran, sehingga mungkin tangannya sering tidak dicuci dan mulutnya kemasukan cacing," jelas Dedi.

3. Orang Tua dengan Kondisi Kesehatan yang Rawan

Keluarga Raya hidup dalam keterbatasan ekonomi. Ibunya, Endah (38), menderita gangguan jiwa (ODGJ), sementara ayahnya, Udin (32), mengidap tuberkulosis (TBC). Kondisi ini menyebabkan pengawasan dan perawatan terhadap Raya menjadi kurang optimal.

"Kedua orang tuanya memiliki keterbelakangan mental, sehingga daya asuh terhadap anaknya kurang," kata Kepala Desa Cianaga, Wardi Sutandi.

4. Terkendala Administrasi: Tidak Memiliki KK dan BPJS

Selain masalah kesehatan, keluarga Raya juga menghadapi masalah administrasi. Mereka tidak memiliki Kartu Keluarga (KK) maupun BPJS Kesehatan, yang menghambat akses mereka ke layanan medis yang memadai.

Meskipun sempat dibawa ke puskesmas dan klinik beberapa kali, pengobatan tidak bisa maksimal karena ketiadaan dokumen resmi.

5. Dirawat 9 Hari Berkat Bantuan Filantropi

Sebelum meninggal, Raya sempat dirawat selama sembilan hari di RSUD Sekarwangi. Perawatan ini baru bisa dilakukan setelah lembaga filantropi Rumah Teduh memberikan bantuan dengan menjemputnya menggunakan ambulans.

Sayangnya, meskipun sempat dipantau secara intensif, kondisi kesehatan Raya tidak membaik dan akhirnya meninggal dunia.

6. Pemprov Jabar Menjatuhkan Sanksi kepada Desa Cianaga

Akibat kelalaian ini, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi memberikan sanksi tegas. Pencairan dana desa Cianaga ditunda sebagai hukuman atas kegagalan perangkat desa dalam menjalankan fungsi kesehatan masyarakat.

"Saya memutuskan untuk memberikan hukuman kepada desa itu. Saya tunda bantuan desanya karena desanya tidak mampu mengurus warganya," kata Dedi dalam rapat paripurna DPRD Jabar.

Ia menilai bahwa peran PKK, posyandu, dan bidan desa tidak berjalan sebagaimana mestinya.

"Betapa kita lalai. Perangkat birokrasi sampai tingkat RT ternyata tidak bisa membangun empati," ujarnya.

7. Kasus Viral di Media Sosial

Kematian Raya semakin menjadi perhatian publik setelah video yang menunjukkan tubuhnya dipenuhi cacing beredar di media sosial. Video tersebut memperlihatkan cacing yang keluar dari tubuhnya, sementara telur dan larva masih tertinggal.

Gubernur Dedi Mulyadi bahkan langsung memanggil Kepala Desa Cianaga serta orang tua Raya ke Gedung Pakuan, Bandung, untuk dimintai keterangan.

"Saya ditelepon staf ahli Pak Gubernur untuk hadir bersama orang tua Raya. Insyaallah besok kami hadir di Gedung Pakuan untuk memberikan keterangan," ujar Kades Wardi.

Scroll to Top