Gaza – Ketegangan di Gaza kembali memuncak setelah militer Israel mengumumkan berhasil melumpuhkan sepuluh anggota militan Hamas. Klaim ini muncul setelah Israel mengaku menangkis serangan yang dilancarkan sayap bersenjata kelompok tersebut.
Menurut laporan media Israel, serangan semacam ini tergolong jarang terjadi terhadap pasukan di Jalur Gaza sejak konflik berkecamuk.
Militer Israel menyatakan bahwa pada pukul 09.00 waktu setempat, lebih dari 15 militan muncul dari sejumlah terowongan di dekat pos batalion ke-90 di Khan Yunis selatan. Militan tersebut melancarkan serangan gabungan menggunakan tembakan dan rudal anti-tank ke arah pos tersebut, bahkan beberapa di antaranya berhasil menyusup.
Pertempuran sengit terjadi, melibatkan kontak senjata langsung dan serangan udara sebagai bentuk dukungan. Akibatnya, seorang tentara Israel mengalami luka parah, sementara dua lainnya menderita luka ringan.
Militer Israel mengklaim telah melenyapkan sepuluh militan dalam pertempuran darat dan serangan udara. Delapan militan lainnya dilaporkan melarikan diri kembali ke dalam terowongan.
Serangan di Khan Yunis ini dinilai "luar biasa" sejak awal perang, bahkan disebut sebagai "insiden yang tidak biasa". Diduga, serangan tersebut bertujuan untuk menculik tentara Israel.
Brigade Ezzedine Al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, mengakui bahwa para pejuangnya telah melancarkan serangan terhadap posisi musuh yang baru didirikan di tenggara Khan Yunis. Mereka mengklaim telah menyerbu lokasi tersebut, menargetkan sejumlah tank penjaga, dan menghabisi tentara Israel dari jarak dekat menggunakan senjata ringan dan granat tangan. Mereka juga mengklaim telah menewaskan seorang komandan tank.
Hamas mengklaim bahwa seorang pejuangnya meledakkan diri di antara pasukan penyelamat yang tiba, menyebabkan korban tewas dan luka-luka. Namun, mereka tidak menyebutkan adanya korban jiwa di pihak mereka.
Militer Israel membantah klaim Hamas terkait adanya pelaku bom bunuh diri atau upaya penculikan tentara.
Hamas dikenal sering menggunakan bom bunuh diri selama intifada kedua di awal tahun 2000-an, namun tidak ada laporan serangan serupa terhadap pasukan Israel di Gaza selama konflik terkini. Sebelumnya, Hamas mengklaim telah melakukan upaya operasi bunuh diri di Tel Aviv pada Agustus 2024, yang mengakibatkan kematian militan tersebut.