Jakarta – Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer atau Noel terjerat Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh KPK atas dugaan pemerasan terkait sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). IM57+ mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk membongkar seluruh jaringan sindikat pemerasan yang ada di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker).
Ketua IM57+ Institute, Lakso Anindito, menyatakan harapan agar KPK tidak hanya berhenti pada Immanuel Ebenezer, tetapi juga menelusuri jaringan pemerasan dan praktik kolusi yang telah lama berakar di Kemnaker. Menurutnya, serangkaian penegakan hukum yang berulang menunjukkan bahwa jejaring korupsi masih eksis.
IM57+ mendesak dilakukannya audit etik menyeluruh untuk membersihkan unsur-unsur korup yang masih bercokol di Kemnaker. Selain itu, Presiden Prabowo Subianto diharapkan untuk merombak total struktur yang diduga terlibat dalam skandal pemerasan ini.
"Pidato Presiden yang memprioritaskan pemberantasan korupsi tampaknya belum diimplementasikan secara efektif oleh jajarannya, sehingga masih sebatas retorika. Presiden harus mengambil langkah radikal untuk membenahi tata kelola Kementerian dan Lembaga Negara, khususnya Kemnaker," tegas Lakso.
Ironisnya, dugaan pemerasan di Kemnaker ini terjadi setelah KPK menahan tersangka kasus korupsi Izin Tenaga Kerja Asing beberapa waktu lalu. Lakso menilai bahwa perubahan sistem di Kemnaker belum berjalan, sehingga praktik korupsi dengan modus yang sama masih terjadi.
"Ini adalah kegagalan serius dalam upaya pemberantasan korupsi yang memerlukan perbaikan sistemik untuk mendorong reformasi kelembagaan," lanjutnya.
Lakso juga menekankan pentingnya dukungan Presiden Prabowo terhadap KPK untuk terus melakukan OTT sebagai wujud nyata komitmen pemberantasan korupsi. Ia menduga, pasca OTT Noel, akan ada berbagai upaya untuk menghalangi langkah pengembalian independensi KPK.
"Presiden tidak boleh bersikap netral dan harus memastikan bahwa langkah-langkah KPK dapat dilakukan secara serius tanpa adanya gangguan atau intervensi politis dari pihak manapun," tegas Lakso.
OTT dan Barang Bukti
Kasus ini bermula ketika Noel terjaring OTT KPK pada Rabu (20/8) malam. Dalam operasi tersebut, total 10 orang diamankan. Noel diduga melakukan pemerasan terhadap sejumlah perusahaan terkait pengurusan sertifikasi K3.
KPK juga telah memamerkan 22 barang bukti berupa kendaraan yang disita dalam OTT, termasuk mobil mewah seperti Nissan GTR, BMW, Hyundai Palisade, Mitsubishi Pajero Sport, Jeep, Vespa, dan motor sport Ducati.