Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengeluarkan pernyataan keras bahwa Gaza akan dihancurkan jika Hamas tidak memenuhi tuntutan Israel. Tuntutan tersebut meliputi pelucutan senjata, pembebasan seluruh sandera yang tersisa, dan pengakhiran perang sesuai dengan ketentuan Israel.
"Gerbang neraka akan segera terbuka bagi para pembunuh dan pemerkosa Hamas di Gaza, sampai mereka menyetujui persyaratan Israel untuk mengakhiri perang, terutama pembebasan semua sandera dan pelucutan senjata," tegas Katz melalui media sosial. Ia menambahkan, jika Hamas menolak, nasib Gaza akan sama seperti Rafah dan Beit Hanoun, dua kota di Gaza yang sebagian besar hancur akibat operasi militer Israel sebelumnya.
Pernyataan ini muncul setelah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengumumkan perintah untuk memulai negosiasi segera dengan tujuan membebaskan semua sandera yang masih ditahan di Gaza. Netanyahu menegaskan bahwa upaya pembebasan sandera akan berjalan seiring dengan operasi untuk merebut Kota Gaza dan menghancurkan basis Hamas.
Kementerian Pertahanan Israel sebelumnya telah mengizinkan mobilisasi sekitar 60.000 tentara cadangan untuk membantu merebut Kota Gaza. "Mengalahkan Hamas dan membebaskan semua sandera adalah dua hal yang berjalan bersamaan," ujar Netanyahu dalam sebuah pernyataan video.
Saat ini, para mediator masih menunggu respons resmi Israel terhadap proposal gencatan senjata terbaru yang telah diterima oleh Hamas. Sumber-sumber Palestina mengungkapkan bahwa kesepakatan baru tersebut melibatkan pembebasan sandera secara bertahap. Namun, Israel bersikeras bahwa setiap kesepakatan harus mencakup pembebasan seluruh sandera sekaligus.
Rencana Israel untuk memperluas pertempuran dan merebut Kota Gaza telah memicu kecaman dari berbagai pihak, baik di tingkat internasional maupun domestik.