Kabar duka menyelimuti dunia pendakian Indonesia. Sugeng Parwoto, seorang tokoh senior sekaligus relawan yang sangat peduli dengan Gunung Merbabu, dikabarkan menghilang sebelum akhirnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Kabar ini dengan cepat menyebar di media sosial, memicu rasa penasaran publik tentang apa yang sebenarnya terjadi. Akhirnya, seorang rekan Sugeng mengungkap kronologi lengkap kejadian ini melalui akun Instagram.
Semua berawal pada Kamis, 17 April 2025, pukul 22.15 WIB. Sebuah tim yang terdiri dari tujuh orang, didampingi dua orang sukarelawan pembawa air, bergerak menuju lokasi perkemahan di bawah pos 5. Setelah memulai pendakian dari desa, dua sukarelawan turun gunung di pagi hari. Tim relawan utama kemudian melanjutkan pekerjaan mereka di lokasi yang dituju hingga pukul 12.00 WIB, terhenti karena hujan. Hujan baru mereda pada pukul 19.30 WIB.
Di sisi lain, Sugeng tiba di desa sebelum pukul 12.00 WIB, sebelum waktu sholat Jumat. Ia kemudian melanjutkan pendakian bersama dua orang yang baru dikenalnya pada pukul 14.45 WIB. Dalam perjalanan, Sugeng berjalan lebih cepat dibandingkan kedua rekannya, yang akhirnya tertinggal di antara pos 2 dan 3 karena kelelahan.
Menurut keterangan rekan Sugeng, "Pak Sugeng memang gemar berjalan kaki jarak jauh setiap akhir pekan."
Kedua rekannya kemudian memutuskan untuk beristirahat di pos 3, tidak sanggup mengimbangi kecepatan Sugeng. Mereka bertanya kapan Sugeng berencana turun, dan Sugeng menjawab bahwa ia berencana turun pada hari Minggu karena sedang libur. Setelah itu, Sugeng melanjutkan perjalanan seorang diri.
Setelahnya, Sugeng terlihat tiba di atas pos 3 sekitar pukul 19.30 WIB dengan membawa jerigen berisi air. Ia tampak sedikit kelelahan karena jalur yang cukup terjal. Sugeng kemudian melanjutkan perjalanan ke area perkemahan seorang diri. Ia tiba di area perkemahan pukul 21.30 WIB dalam kondisi sehat, meskipun agak kelelahan.
Di area perkemahan, sudah ada api unggun. Rekan-rekan Sugeng memintanya untuk menghangatkan diri di dekat api unggun, sementara mereka mendirikan tenda untuknya.
Pukul 22.15 WIB, Sugeng diinfokan sudah berada di dalam tenda, dan tim kemudian tidur. Sekitar pukul 00.30 WIB, tim mendengar suara seperti Sugeng sedang makan di dalam tenda dan kompor menyala. Pukul 01.00 WIB, semua anggota tim tertidur.