Bank Indonesia (BI) gencar memajukan digitalisasi sistem pembayaran di seluruh negeri, sejalan dengan upaya mendukung pertumbuhan ekonomi dan keuangan nasional, serta mewujudkan Asta Cita yang digagas oleh Prabowo Subianto. Salah satu fokus utama adalah perluasan penggunaan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) hingga ke mancanegara.
Gubernur BI mengungkapkan bahwa QRIS kini tengah diupayakan implementasinya di Tiongkok dan Arab Saudi, khususnya untuk memfasilitasi transaksi bagi jemaah haji dan umroh.
Saat ini, kemudahan QRIS telah dirasakan di berbagai negara Asia, termasuk Malaysia, Thailand, Singapura, dan bahkan Jepang. Inisiatif ini menandakan langkah maju dalam integrasi sistem pembayaran lintas negara, memberikan kemudahan bagi masyarakat Indonesia yang bepergian ke luar negeri.
Di dalam negeri sendiri, QRIS telah menjadi bagian tak terpisahkan dari transaksi sehari-hari. Lebih dari 57 juta pengguna dan 40 juta merchant, khususnya dari kalangan UMKM, telah memanfaatkan QRIS untuk berbagai kebutuhan pembayaran. Hal ini menunjukkan dampak positif digitalisasi pembayaran dalam mendorong inklusi keuangan dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.