Mata Kedutan: Penyebab, Cara Mengatasi, dan Kapan Harus ke Dokter

Pernahkah Anda merasakan mata berkedut tanpa alasan yang jelas? Kondisi ini, yang dalam dunia medis dikenal sebagai myokymia, seringkali menimbulkan rasa tidak nyaman dan khawatir. Meskipun umumnya tidak berbahaya, kedutan mata dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Apa sebenarnya penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya?

Banyak faktor yang dapat memicu kedutan pada mata. Kelelahan, kerja berlebihan, kurang tidur, tekanan mental, dan konsumsi kafein berlebihan adalah beberapa penyebab umum. Pekerja kantoran, terutama yang sering terpapar layar komputer dan dikejar tenggat waktu, lebih rentan mengalami masalah ini.

Selain myokymia, ada juga kondisi yang disebut blefarospasme, yaitu gerakan otot mata yang lebih intens dari kedutan biasa. Pekerjaan dengan tingkat stres tinggi seringkali menjadi pemicu blefarospasme.

Lalu, bagaimana cara mengatasi mata kedutan?

Kedutan mata seringkali hilang dengan sendirinya. Namun, jika sering terjadi, penting untuk memperhatikan faktor-faktor penyebabnya dan menghindarinya. Istirahatkan mata dari aktivitas yang memicu kedutan. Suplemen saraf juga dapat membantu.

Untuk kasus blefarospasme yang berat, injeksi botox bisa menjadi salah satu pilihan terapi. Tetapi, perawatan disesuaikan dengan kondisi pasien. Perbaikan jaringan penunjang dan permukaan bola mata adalah langkah awal sebelum mempertimbangkan botox. Penting juga untuk mencoba rileks saat mata berkedut.

Dalam kasus blefarospasme yang parah, mata bisa sulit digerakkan dan mengganggu penglihatan. Kondisi ini memerlukan penanganan serius, terutama jika sudah mengganggu aktivitas sehari-hari.

Scroll to Top