Saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mengalami lonjakan signifikan pada perdagangan sesi pertama Jumat (25/4/2025), melesat 17,06% ke level Rp 1.750 per saham. Bahkan, sempat menyentuh angka Rp 1.865 per saham.
Kenaikan harga saham ini dipicu oleh pengumuman perusahaan yang akan membagikan seluruh laba tahun buku 2024 sebagai dividen kepada para pemegang saham. Kebijakan ini menegaskan reputasi UNVR sebagai perusahaan yang royal dalam membagikan dividen. Dalam beberapa tahun terakhir, rasio dividen terhadap laba UNVR terbilang tinggi, bahkan pernah mencapai 111% pada tahun buku 2022.
Dalam sepekan terakhir, saham UNVR telah melonjak 33%, dan dalam sebulan terakhir mencatatkan kenaikan sebesar 41%.
Komitmen UNVR untuk membagikan 100% laba bersih sebagai dividen di tahun 2025 merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk memberikan nilai tambah kepada para pemegang saham. Direktur Keuangan Unilever Indonesia, Neeraj Lal, menyatakan bahwa pembagian dividen ini adalah wujud pelayanan perseroan kepada para pemegang saham dan konsumen.
Pada kuartal I-2025, UNVR mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp9,5 triliun dan laba bersih sebesar Rp1,2 triliun. Penjualan domestik meningkat 21,6% dibandingkan kuartal IV-2024, meskipun terkoreksi 6,6% dari tahun ke tahun. Laba bersih juga mengalami peningkatan signifikan sebesar 244,7% dibandingkan kuartal IV-2024, meski terkoreksi 14,6% secara tahunan.
Meskipun mencatatkan kinerja positif, Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap, mengakui adanya tantangan terkait harga saham perusahaan dalam lima tahun terakhir. "Kami tidak menyembunyikan realita ini. Kami menelan pil pahit terkait harga saham ini pada kuartal 3 dan 4 tahun lalu," ujarnya.
