Jamur Aspergillus, organisme mikroskopis yang tampak tidak berbahaya, kini menjadi ancaman kesehatan global yang serius. Jamur ini, yang dapat memicu infeksi paru-paru dan masalah pernapasan, semakin merajalela seiring dengan perubahan iklim yang semakin parah.
Aspergillus adalah jenis kapang yang sporanya mudah terhirup dan masuk ke dalam tubuh manusia, menyebabkan penyakit yang dikenal sebagai aspergilosis. Infeksi ini sangat berbahaya bagi individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, penderita asma, atau fibrosis kistik.
Kemampuan jamur ini untuk berkembang biak pada suhu tinggi, termasuk suhu tubuh manusia (37 derajat Celcius), memungkinkannya untuk bertahan dan menyebabkan infeksi. Gaya hidup alaminya memungkinkan jamur ini memasuki paru-paru manusia dengan mudah.
Penelitian menunjukkan bahwa Aspergillus telah menyebar luas di Eropa dan Asia. Para ahli memperingatkan bahwa dunia berada pada titik kritis dalam menghadapi peningkatan patogen jamur. Infeksi jamur dapat menyebabkan kematian jutaan orang di seluruh dunia. Prediksi menunjukkan perubahan signifikan dalam distribusi spesies jamur dalam 50 tahun mendatang, mengubah pola infeksi yang dihadapi.
Pemanasan global, yang disebabkan oleh penggunaan bahan bakar fosil, mempercepat penyebaran Aspergillus. Proyeksi menunjukkan bahwa jamur ini dapat meluas hingga 77% wilayah tambahan pada tahun 2100, berpotensi menempatkan jutaan orang di Eropa pada risiko infeksi mematikan. Di Asia, penyebaran jamur diprediksi meningkat secara signifikan di wilayah utara seperti China bagian utara, Rusia, Skandinavia, dan Alaska.
Selain itu, Aspergillus flavus, spesies jamur yang tumbuh pada tanaman pangan, berisiko menyebar ke 16% wilayah baru. Hal ini menjadi ancaman serius bagi ketahanan pangan global dan ekosistem di sekitarnya.