Gangguan jaringan internet yang melanda sejumlah wilayah di Papua menjadi perhatian serius. Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Nabire, Yermias Degei, mengungkapkan bahwa PT Telkom Indonesia tengah berupaya mempercepat pemulihan sistem komunikasi kabel laut Sulawesi–Maluku–Papua Cable System (SKKL SMPCS) ruas Sorong–Merauke yang menjadi penyebab masalah ini.
Proses perbaikan membutuhkan waktu karena mempertimbangkan kondisi geografis dan teknis kabel laut yang kompleks. Gangguan ini, yang terjadi sejak Sabtu (16/8/2025), disebabkan oleh faktor non-teknis berupa kondisi alam di luar kendali.
Pemerintah daerah terus berkoordinasi dengan Telkom dan akan menyampaikan informasi terbaru kepada masyarakat mengenai perkembangan perbaikan jaringan. Gangguan dilaporkan akibat double shunt fault di dua titik, yaitu Sorong dan Merauke, pada kedalaman laut antara 50 hingga 500 meter.
Sejak gangguan terjadi, banyak keluhan dan pertanyaan dari masyarakat terkait masalah internet ini. Pemerintah memahami bahwa internet telah menjadi kebutuhan vital dalam berbagai aktivitas, mulai dari komunikasi, pendidikan, pelayanan publik, hingga kegiatan ekonomi.
Wakil Ketua II DPR Papua Tengah, Petrus Izaach Suripatty, mempertanyakan teknologi dan kualitas kabel internet yang digunakan di Papua. Ia juga menyoroti teknologi dan peralatan yang diterapkan. Petrus merasa prihatin atas ketidaknyamanan yang dirasakan warga Nabire akibat gangguan internet ini. Ia juga mempertanyakan peran satelit yang seharusnya mampu mengatasi masalah konektivitas.