Jaringan internet di Merauke, Papua Selatan kembali bermasalah, memicu gelombang protes hingga berujung kericuhan. Masyarakat dan para pelaku usaha menjerit rugi akibat gangguan yang terjadi berulang kali ini.
Penyebab Gangguan dan Dampaknya
Gangguan terbaru disebabkan oleh kerusakan kabel laut Sistem Komunikasi Kabel Laut-Sulawesi Maluku Papua Cable System (SKKL-SMPCS) di ruas Sorong-Merauke sejak 16 Agustus 2025. Masalah ini bukan hal baru, tercatat sering terjadi sejak 2016, dengan dampak terparah pada 2023 lalu yang berlangsung lebih dari dua bulan.
Kondisi ini melumpuhkan berbagai aktivitas usaha berbasis online. Pengendara ojek online kehilangan pendapatan, terpaksa beralih profesi sementara dengan penghasilan tak menentu. Penjual makanan daring juga mengalami penurunan omzet drastis, harus berjualan secara offline dengan pendapatan jauh lebih kecil. Bahkan, pembuat konten pun tak bisa menghasilkan uang dari karya mereka.
Jeritan Kerugian
Angelbertus Farel, seorang pengemudi ojek online, mengungkapkan bahwa selama internet mati, tidak ada pemasukan sama sekali. Sisilia Weni, penjual makanan daring, merasakan kerugian karena penjualan online terhenti. Elisabeth Kartini, seorang konten kreator, juga mengeluhkan hilangnya potensi pendapatan.
Protes Berujung Ricuh dan Tuntutan Masyarakat
Kekecewaan memuncak pada aksi demonstrasi yang dilakukan Aliansi Mahasiswa Masyarakat Kabupaten Merauke di Kantor Telkom Indonesia Daerah Merauke. Massa yang marah melampiaskan kekesalannya dengan melempari kantor Telkom dengan batu, kayu, dan botol, bahkan membakar ban. Bentrokan dengan aparat keamanan tak terhindarkan, menyebabkan sejumlah orang terluka.
Para pengunjuk rasa menuntut pemulihan segera jaringan internet, komitmen Telkom membangun jalur cadangan, transparansi anggaran PT Telkom, dan pemerintah memfasilitasi masuknya provider lain di Merauke. Mereka juga menuntut kompensasi kepada pengguna Indihome dan data Telkomsel yang terdampak.
Respon Warga dan Upaya Perbaikan
Warga Merauke menyambut positif aksi unjuk rasa tersebut, berharap Telkom segera melakukan pemulihan jaringan internet. Mereka juga mendesak pemerintah untuk mendorong masuknya provider lain di Kabupaten Merauke. Saat ini, masyarakat terpaksa mencari jaringan di tempat-tempat yang menyediakan Starlink dengan membayar voucher.
PT Telkom Indonesia menyatakan tengah berupaya memulihkan gangguan pada SKKL Sulawesi-Maluku-Papua Cable System #2 (SMPCS#2) ruas Sorong-Merauke. Perusahaan menyiapkan jalur cadangan, penambahan kapasitas melalui jaringan Palapa Ring Timur dan satelit, serta persiapan kapal khusus untuk pekerjaan perbaikan teknis SKKL. Perbaikan temporer ditargetkan selesai pada minggu pertama September 2025, dan perbaikan permanen diharapkan rampung di minggu ketiga September 2025.