Jakarta – Ingatkah Anda dengan rumah yang viral karena ‘dikepung’ jalan tol? Pemiliknya, Huang Ping, sempat menolak relokasi dan kompensasi yang ditawarkan pemerintah demi pembangunan jalan bebas hambatan.
Awalnya, Huang Ping menampik tawaran ganti rugi sebesar Rp 3,9 miliar dari pemerintah karena skema pembayaran yang diajukan berupa dua kali angsuran. Proyek jalan tol pun berlanjut, dibangun mengelilingi propertinya. Bahkan, jalan tol itu dibangun sejajar dengan atap rumahnya, membuatnya seolah ‘masuk’ ke dalam lubang jika dilihat dari udara.
Selama proses konstruksi, Huang memilih mengungsi ke kediaman putranya di kota lain. Sekembalinya mereka setelah tol selesai dibangun, akses menuju rumah pun dipermudah dengan adanya jalan pintas berbentuk terowongan sederhana di kedua sisi rumah.
Namun, penyesalan kini menghantui Huang. Setelah tol beroperasi penuh sejak April, kebisingan tiada henti dari lalu lalang truk besar membuatnya tak tahan lagi. Kabarnya, Huang dan keluarga sudah pindah ke rumah kontrakan di kota terdekat. Kondisi rumahnya kini terbengkalai sejak Juli, dengan jendela yang rusak dan tumbuhan liar yang mulai merambat. Kisah ini menjadi pelajaran berharga tentang konsekuensi dari sebuah pilihan.
