Jakarta – Sang pahlawan super ikonik, Superman, kembali membuktikan dominasinya di kancah perfilman. Di tengah persaingan abadi antara DC dan Marvel, film terbaru Superman berhasil melampaui perolehan pendapatan domestik dari Thor: Love and Thunder (2022), sebuah sekuel yang menuai pro dan kontra dalam Marvel Cinematic Universe (MCU).
Meskipun pimpinan DC Studios, James Gunn, sebelumnya meremehkan ide persaingan langsung antara Superman dan The Fantastic Four: First Steps, para penggemar tetap membandingkan performa kedua dunia superhero ini di box office.
Superman Ungguli Thor di Pasar Domestik
Hingga akhir pekan ini, Superman telah mengumpulkan sekitar Rp 5,57 triliun di box office domestik, hampir menyamai total pendapatan Thor: Love and Thunder di Amerika Serikat.
Secara internasional, Thor masih unggul dengan total pendapatan global Rp 5,5 triliun, melampaui Superman yang baru mencapai angka Rp 9,7 triliun. Namun, prestasi Superman di pasar domestik tetap menjadi sorotan, terutama karena film ini merupakan debut dalam semesta DC yang baru di bawah arahan James Gunn.
Meskipun Thor: Love and Thunder mencatat pembukaan yang kuat dengan Rp 2,3 triliun, jauh di atas pembukaan Superman yang meraih Rp 2 triliun, performa jangka panjang Superman terbukti lebih stabil.
Penurunan pendapatan Superman di minggu kedua hanya sebesar 53,2%, jauh lebih rendah dibandingkan dengan Love and Thunder yang mengalami penurunan tajam sebesar 67,7%.
Perbedaan ini menyoroti pentingnya word of mouth dan penerimaan penonton jangka panjang dalam menentukan kesuksesan sebuah film. Ulasan positif dan antusiasme penonton membantu Superman terus menarik perhatian, sementara Thor: Love and Thunder menerima respons yang beragam, yang berdampak pada penurunan minat setelah minggu pertama penayangan.
Faktor Kesuksesan Superman
Berbeda dengan Love and Thunder, yang merupakan film keempat Thor dan penampilan kesembilan Chris Hemsworth di MCU, Superman memperkenalkan versi baru pahlawan legendaris yang diperankan oleh David Corenswet.
Meskipun Superman adalah karakter yang ikonik, ini adalah kali pertama penonton menyaksikan interpretasi Superman versi James Gunn. Hal ini menghadirkan tantangan dalam membangun koneksi emosional dengan penonton.
Namun, justru karena film ini menjadi awal dari semesta DC yang baru, banyak yang menganggapnya sebagai langkah awal yang menjanjikan. Superman dipandang sebagai tanda kebangkitan DC setelah dominasi Marvel selama satu dekade terakhir.
Thor: Love and Thunder bukanlah film yang gagal secara komersial. Dengan total pendapatan global yang mencapai $760 juta dan anggaran produksi sekitar Rp 4 triliun, film ini tetap menghasilkan keuntungan.
Namun, dibandingkan dengan pendahulunya, Thor: Ragnarok (2017), yang meraih Rp 13,8 triliun secara global dan mendapat pujian luas, Love and Thunder dianggap mengalami penurunan dari segi kualitas dan penerimaan penonton.
Jika Marvel berencana untuk merilis Thor 5 setelah Multiverse Saga, fokus pada kualitas cerita, karakter, dan penyutradaraan akan menjadi kunci. Dengan begitu, Thor mungkin dapat kembali bersaing atau bahkan melampaui Superman di tangga box office.