Topan Kajiki yang terus menguat memaksa otoritas Vietnam untuk mengevakuasi lebih dari setengah juta penduduk yang tinggal di daerah pesisir. Langkah ini diambil sebagai antisipasi jalur yang diperkirakan akan dilalui topan pada Senin pagi. Provinsi-provinsi seperti Thanh Hoa, Quang Tri, Huế, dan Da Nang menjadi fokus utama evakuasi.
Sejak Minggu pagi, seluruh kapal dilarang berlayar dari pelabuhan. Beberapa maskapai penerbangan juga telah membatalkan atau menunda puluhan penerbangan sebagai respons terhadap ancaman cuaca ekstrem ini. Pemerintah Vietnam menekankan bahwa evakuasi massal ini merupakan prioritas untuk menjamin keselamatan warga, dengan penyesuaian transportasi dan penerbangan mengikuti perkembangan cuaca.
Sementara itu, di China, kota wisata Sanya di pulau Hainan berada dalam kondisi lumpuh total setelah menerapkan peringatan topan merah, level tertinggi dalam sistem peringatan. Seluruh kegiatan bisnis, pariwisata, dan transportasi dihentikan. Objek wisata, pusat perbelanjaan, restoran, supermarket, sekolah, dan proyek konstruksi semuanya ditutup. Walikota Sanya menyatakan bahwa tindakan ini merupakan bagian dari skenario terburuk untuk meminimalkan risiko jatuhnya korban jiwa.
Pusat Meteorologi Nasional China memperkirakan Topan Kajiki akan membawa curah hujan ekstrem hingga 400 mm dan angin kencang, terutama di wilayah Hainan, Guangdong, dan Guangxi. Topan ini bergerak ke arah barat dengan kecepatan 20 km/jam dan berada sekitar 500 km dari lepas pantai Vietnam pada Minggu pagi.
Fenomena cuaca ekstrem ini menambah panjang daftar bencana hidrometeorologi yang melanda China. Hujan deras yang memecahkan rekor sejak Juli telah menyebabkan banjir dan kekeringan yang merugikan ekonomi hingga Rp118,9 triliun. Bencana tersebut berdampak pada jutaan orang dan menyebabkan ratusan jiwa meninggal atau hilang.
Pemerintah Vietnam memperingatkan bahwa kekuatan Topan Kajiki berpotensi meniru dampak Topan Yagi yang tahun lalu menyebabkan ratusan korban jiwa dan kerusakan properti senilai Rp53,8 triliun. Kekhawatiran besar muncul tidak hanya terhadap keselamatan penduduk, tetapi juga terhadap stabilitas ekonomi di kawasan.