Sering kita dengar, "Jangan minum es, nanti batuk pilek!" Ucapan ini lazim di kalangan ibu muda, namun seberapa benarkah anggapan tersebut? Faktanya, batuk pilek pada anak bukan disebabkan oleh konsumsi es.
Batuk dan pilek adalah respons alami tubuh saat melawan serangan virus atau bakteri yang masuk melalui saluran pernapasan. Anak-anak, terutama yang berusia di bawah 12 tahun, lebih rentan terserang karena sistem kekebalan tubuh mereka belum sempurna. Kebiasaan hidup yang kurang bersih dan kurangnya kesadaran untuk menutup mulut saat batuk atau bersin juga turut berperan.
Jadi, apa sebenarnya penyebab utama batuk pilek pada anak? Jawabannya adalah virus dan bakteri yang tersebar di lingkungan sekitar. Makanan manis memang dapat memperparah kondisi karena memicu peradangan, namun bukan penyebab utama.
Lalu, bagaimana dengan es? Alih-alih menyebabkan batuk pilek, es justru dapat meredakan peradangan dan memberikan rasa nyaman pada anak yang sedang sakit. Asalkan es tersebut dibuat dengan bahan yang bersih dan higienis. Ibu dapat membuat smoothie buah beku di rumah sebagai alternatif yang sehat dan menyegarkan. Selain menambah nutrisi, smoothie juga membantu menjaga hidrasi tubuh anak.
Kapan harus ke dokter?
Jika anak mengalami gejala batuk pilek, berikan obat yang sesuai dengan gejalanya. Namun, segera bawa anak ke dokter jika:
- Gejala tidak membaik setelah diberi obat.
- Demam sangat tinggi.
- Mengalami sesak napas.
Intinya, jangan langsung menyalahkan es ketika anak batuk pilek. Fokuslah pada menjaga kebersihan, memberikan nutrisi yang cukup, dan segera berkonsultasi dengan dokter jika gejala memburuk.