Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyerukan persatuan nasional untuk menghadapi upaya Amerika Serikat yang dianggap ingin menaklukkan Republik Islam Iran. Seruan ini disampaikan di tengah ketegangan yang meningkat antara Iran dan musuh bebuyutannya, Israel, serta keterlibatan Amerika Serikat.
Khamenei menyoroti serangan yang terjadi beberapa waktu lalu terhadap sejumlah situs nuklir Iran. Menurutnya, serangan tersebut merupakan bagian dari rencana yang sengaja dirancang untuk mengacaukan stabilitas Republik Islam Iran. Lebih lanjut, Khamenei mengklaim bahwa Amerika Serikat berupaya untuk mengendalikan Iran dan membuatnya patuh pada keinginan Washington.
Ayatollah Khamenei menyatakan bahwa Iran telah berhasil melewati masa sulit tersebut dengan kekuatan dan keteguhan. Ia memuji persatuan antara angkatan bersenjata, pemerintah, dan rakyat Iran yang telah memberikan pukulan telak kepada musuh.
Khamenei juga memperingatkan tentang potensi perpecahan internal yang dipicu oleh kekuatan asing, terutama Amerika Serikat dan Israel. Ia menekankan pentingnya persatuan dalam membela negara dan melawan musuh.
Hubungan antara Iran dan Amerika Serikat telah tegang sejak Revolusi Islam 1979. Amerika Serikat telah memberlakukan berbagai sanksi terhadap Iran terkait program nuklirnya, yang dituduh oleh Amerika Serikat dan sekutunya sebagai upaya untuk mengembangkan senjata nuklir. Tuduhan ini telah berulang kali dibantah oleh Iran.
Di tengah situasi ini, Iran dijadwalkan untuk melanjutkan perundingan nuklir dengan negara-negara Eropa. Negara-negara Eropa tersebut mengancam akan memberlakukan kembali sanksi jika tidak tercapai kesepakatan.