Pemerintah Kota Pekalongan mengambil langkah proaktif dalam memerangi tuberkulosis (TBC) dengan fokus pada deteksi dini pada kelompok lansia. Inisiatif ini diluncurkan mengingat kerentanan lansia terhadap komplikasi TBC yang lebih serius.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan mengungkapkan bahwa meskipun tingkat kesembuhan TBC mencapai 95 persen, sebagian kecil pasien yang tidak tertolong sebagian besar berasal dari kalangan lansia. Penyakit penyerta yang umum pada lansia seringkali menghambat efektivitas pengobatan, yang berujung pada hasil yang kurang baik.
Untuk mengatasi masalah ini, Pemkot Pekalongan menyediakan pemeriksaan kesehatan gratis yang ditujukan khusus untuk lansia. Langkah ini diharapkan dapat mendeteksi kasus TBC lebih awal, sehingga pengobatan dapat segera dimulai dan peluang kesembuhan meningkat. Prioritas utama diberikan kepada lansia yang juga menderita diabetes mellitus.
Program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya penderita TBC, mengenai pentingnya menjalani pengobatan secara teratur meskipun memakan waktu yang cukup lama. Durasi pengobatan TBC bervariasi, mulai dari enam bulan hingga satu tahun, tergantung pada tingkat keparahan penyakit. Pemerintah menyediakan obat-obatan selama enam bulan pertama, dan pasien yang belum menunjukkan perbaikan akan dirujuk ke dokter spesialis paru untuk pengobatan lanjutan.
Pada tahun 2024, tercatat sekitar 1.200 kasus TBC di Kota Pekalongan dengan tingkat kesembuhan mencapai 95 persen. Dengan upaya deteksi dini yang lebih intensif pada kelompok rentan, diharapkan penanganan TBC di Kota Pekalongan dapat semakin optimal dan angka kematian akibat penyakit ini dapat ditekan.