Bintang-bintang raksasa di alam semesta selalu memicu rasa ingin tahu astronom. Bagaimana mereka bisa mencapai ukuran kolosal, padahal radiasi dan angin bintang yang kuat seharusnya menghalangi penambahan materi?
Ternyata, rahasianya terletak pada keberadaan aliran gas raksasa yang tersembunyi di antara bintang-bintang.
Dengan menggunakan teleskop canggih Atacama Large Millimeter/submillimeter Array (ALMA) di Chile, para ilmuwan berhasil mengamati proses pembentukan bintang dengan detail yang belum pernah terjadi sebelumnya. ALMA, yang terdiri dari puluhan antena mutakhir, mampu menangkap emisi debu dan molekul lemah dari jarak yang sangat jauh, memberikan gambaran yang jelas tentang bagaimana materi mengalir menuju bintang-bintang muda.
Pengamatan ini mengungkapkan bahwa bintang-bintang muda menerima pasokan gas melalui "streamer," yaitu aliran gas yang berfungsi layaknya jalan raya raksasa di ruang angkasa. Salah satu streamer terlihat langsung menuju inti bintang, membawa materi dengan kecepatan yang cukup untuk mengimbangi efek radiasi dari bintang itu sendiri. Dengan adanya aliran gas ini, bintang dapat terus mengakumulasi massa dan berkembang menjadi raksasa.
Fernando Olguin, seorang peneliti dalam studi ini, awalnya menduga bahwa materi yang membuat bintang tumbuh besar berasal dari cakram debu yang mengelilingi bintang. Namun, kenyataannya, streamer-lah yang membawa sebagian besar bahan bakar. Penemuan ini sangat mengejutkan karena sebelumnya cakram debu dianggap sebagai sumber utama pertumbuhan bintang.
Menariknya, streamer ini mampu mengirimkan gas meskipun bintang pusat memancarkan radiasi yang sangat kuat. Ini berarti bintang muda dapat terus tumbuh menjadi sangat besar, bahkan ketika bintang itu sendiri menolak materi yang mendekat. Penemuan ini mengubah pemahaman kita tentang bagaimana bintang-bintang masif terbentuk.