Kairo, Mesir digemparkan dengan kabar duka seorang bocah laki-laki berusia 13 tahun yang meninggal dunia setelah mengonsumsi mi instan mentah. Kejadian nahas ini terjadi di Marg, Kairo.
Menurut laporan, Hamza, nama bocah tersebut, mengonsumsi tiga bungkus mi instan mentah sekaligus. Investigasi awal menunjukkan bahwa tindakan ini memicu masalah kesehatan serius yang berujung pada kematiannya. Pihak berwajib telah menahan pemilik toko tempat Hamza membeli mi instan tersebut untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Untuk mengetahui penyebab pasti kematian Hamza, jenazahnya telah dibawa untuk diautopsi. Sampel mi instan yang dikonsumsi juga sedang diuji di laboratorium.
Ayah Hamza menuturkan bahwa tak lama setelah memakan mi instan, anaknya mulai muntah, berkeringat, dan mengeluh sakit perut hebat. Hamza segera dilarikan ke rumah sakit, di mana dokter menduga ia mengalami keracunan. Rencananya, Hamza akan dirujuk ke pusat toksikologi, namun sayangnya ia menghembuskan nafas terakhir dalam perjalanan pada hari Sabtu, 16 Agustus 2025.
Hasil tes medis awal tidak menemukan adanya jejak obat-obatan terlarang dalam tubuh Hamza. Produk mi yang dikonsumsi juga dinyatakan memenuhi standar spesifikasi. Temuan ini mengindikasikan bahwa kematian Hamza kemungkinan disebabkan oleh konsumsi mi mentah dalam jumlah berlebihan, yang berpotensi menyebabkan komplikasi seperti masalah usus akut atau obstruksi pencernaan.
Studi menunjukkan bahwa mengonsumsi mi mentah dapat menyebabkan gangguan pencernaan, meningkatkan risiko penyumbatan usus, dan bahkan keracunan makanan jika produk tersebut terkontaminasi atau tidak disimpan dengan benar.
Meskipun demikian, Institut Gizi Nasional Mesir menegaskan bahwa saat ini tidak ada bukti ilmiah yang secara langsung membuktikan bahwa mi instan menyebabkan kematian. Mereka berpendapat bahwa insiden ini mungkin terkait dengan penyalahgunaan atau kondisi tertentu, seperti penyimpanan yang tidak tepat.