Harga Beras Meroket di Ratusan Daerah, Tembus Rp60 Ribu Per Kilogram!

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan adanya lonjakan harga beras yang signifikan di berbagai wilayah Indonesia hingga pertengahan Agustus 2025. Tercatat, sekitar 200 kabupaten/kota mengalami kenaikan harga beras, bahkan di beberapa tempat mencapai angka fantastis, yakni Rp60.000 per kilogram.

Data Indeks Perkembangan Harga (IPH) pada minggu ketiga Agustus menunjukkan bahwa dari 34 provinsi, 14 di antaranya mengalami peningkatan harga beras. Meskipun ada 23 provinsi yang mencatatkan penurunan, dan satu provinsi stabil, beras tetap menjadi salah satu penyumbang utama inflasi, selain cabai merah dan bawang merah.

Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menekankan bahwa kenaikan harga beras ini perlu menjadi perhatian serius.

Perbedaan Harga Beras di Setiap Zona:

  • Zona 1 (Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Bali, NTB, Sulawesi): Harga beras medium naik 1,1% dibandingkan Juli, rata-rata menjadi Rp14.005 per kg, melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp12.500. Bolaang Mongondow Timur mencatat harga tertinggi Rp17.952 per kg. Untuk beras premium, rata-rata Rp15.437 per kg.

  • Zona 2 (Sumatera bagian utara, Kalimantan, wilayah timur): Beras medium naik 1,40% menjadi Rp14.872 per kg, jauh di atas HET Rp13.100. Mahakam Ulu memiliki harga tertinggi, Rp19.900 per kg. Beras premium di zona ini rata-rata Rp16.618 per kg.

  • Zona 3 (Maluku, Papua): Kenaikan harga paling mencolok terjadi di zona ini. Beras medium melonjak 1,09% menjadi Rp18.899 per kg, jauh melampaui HET Rp13.500. Beberapa kabupaten mencatat harga di atas Rp40 ribu per kg. Beras premium mencapai Rp20.709 per kg, dengan harga tertinggi di Intan Jaya, mencapai Rp60.000 per kg.

Amalia menjelaskan bahwa meskipun pergerakan harga beras dan minyak goreng tergolong stabil, namun secara level harga sudah relatif tinggi. Artinya, harga stabil tersebut berada pada tingkatan yang mahal.

Selain beras, BPS juga menyoroti komoditas lain yang turut memengaruhi harga pangan, seperti bawang merah dan minyak goreng yang masih tinggi. Cabai merah dan telur ayam ras juga masih berkontribusi terhadap inflasi.

Scroll to Top