London – Masa depan Kobbie Mainoo di Manchester United kini menjadi sorotan. Kedatangan Ruben Amorim sebagai manajer membawa perubahan tak terduga, membuat Mainoo harus berjuang ekstra keras untuk mendapatkan menit bermain.
Dua pertandingan awal Liga Inggris musim ini menjadi bukti. Mainoo hanya menjadi penghangat bangku cadangan saat melawan Arsenal dan Fulham. Amorim seolah mengabaikannya, bahkan ketika tim membutuhkan perubahan strategi di lapangan.
Saat melawan Fulham, contohnya, Amorim lebih memilih memasukkan Benjamin Sesko untuk mempertajam lini depan dan menarik keluar Casemiro. Mason Mount, yang awalnya bermain sebagai penyerang kiri, kemudian digeser ke tengah. Pergantian pemain terus berlanjut, dengan Manuel Ugarte, Harry Maguire, dan Ayden Heaven masuk di pengujung laga. Mainoo, sekali lagi, terlupakan.
"Persaingan utama Mainoo sekarang adalah dengan Bruno (Fernandes) untuk posisi yang sama. Saya merasa Mason Mount lebih efektif di posisi itu karena kami ingin mencetak gol," ungkap Amorim usai pertandingan melawan Fulham.
"Ketika saya melakukan pergantian, saya merasa tim membutuhkan seorang gelandang bertahan. Mainoo harus membuktikan diri di latihan untuk bersaing dengan Bruno. Inilah yang seharusnya terjadi di klub sebesar Manchester United," tegasnya.
Mainoo dikenal sebagai pemain serba bisa, mampu mengisi berbagai posisi di lini tengah, termasuk gelandang serang. Musim lalu, ia kerap bermain sebagai gelandang bertahan atau gelandang tengah. Hal serupa terjadi saat ia memulai debutnya di bawah asuhan Erik ten Hag. Namun, dengan persaingan yang semakin ketat, Mainoo harus bekerja keras untuk meyakinkan Amorim agar memberinya kesempatan bermain.