Penelitian mutakhir membuka kemungkinan yang menakjubkan: materi gelap, komponen misterius alam semesta, bisa jadi bersembunyi di dalam planet seukuran Jupiter. Lebih dari itu, penumpukan materi gelap ini di inti planet dapat memicu terbentuknya lubang hitam mini yang secara perlahan "memakan" planet tersebut dari dalam. Penemuan ini menjanjikan cara baru untuk mempelajari rahasia materi gelap melalui pengamatan eksoplanet.
Teori ini menyatakan bahwa partikel materi gelap super berat dapat terperangkap di dalam sebuah planet. Setelah kehilangan energi, partikel-partikel ini berkumpul di pusat planet. Jika jumlahnya cukup besar, gravitasi akan menyebabkan mereka runtuh dan membentuk lubang hitam mini yang kemudian melahap planet induknya.
Skenario ini hanya mungkin terjadi jika partikel materi gelap tidak saling menghancurkan (annihilate) ketika bertemu, berbeda dengan prediksi beberapa model. Selain itu, partikel materi gelap harus memiliki massa yang sangat besar. Ini berarti kandidat populer seperti axion, partikel hipotetis dengan massa sangat kecil, tidak memenuhi syarat untuk memainkan peran ini.
Lubang hitam yang kita kenal selama ini terbentuk dari runtuhnya bintang masif dan memiliki massa mulai dari tiga hingga ratusan kali lipat massa Matahari. Namun, lubang hitam "pemakan planet" ini akan jauh lebih kecil, bahkan mungkin hanya sebanding dengan massa Jupiter, yang hanya seperseribu massa Matahari.
Para ilmuwan berpendapat bahwa fenomena ini mungkin terjadi di berbagai planet gas raksasa dengan ukuran dan kondisi yang berbeda. Bahkan, sebuah planet bisa menghasilkan lebih dari satu lubang hitam selama masa hidupnya. Hal ini menjadikan eksoplanet sebagai "laboratorium kosmik" yang potensial untuk menguji teori-teori materi gelap.
Keberadaan lubang hitam bermassa planet akan menjadi terobosan besar. Temuan ini akan memberikan bukti kuat bagi model materi gelap super berat yang tidak saling melenyapkan.
Selain itu, terperangkapnya materi gelap di dalam planet dapat memicu efek lain, seperti pemanasan internal atau pancaran radiasi berenergi tinggi. Meskipun sinyal-sinyal ini mungkin belum dapat dideteksi dengan instrumen yang ada saat ini, teleskop generasi mendatang berpotensi mengungkapnya.
Eksoplanet dapat menjadi kunci untuk memahami sifat asli materi gelap. Di masa depan, pengamatan eksoplanet mungkin akan menjadi jendela penting untuk memecahkan misteri kosmos yang selama ini membingungkan para ilmuwan.