Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi ancaman serius, terutama bagi anak-anak. Infeksi berulang dapat memicu gejala yang lebih parah, bahkan berujung pada kematian.
Dokter spesialis menekankan bahwa virus dengue memiliki empat tipe. Seseorang yang pernah terinfeksi salah satu tipe, masih berisiko terinfeksi tipe lainnya. Infeksi kedua dan seterusnya cenderung lebih berat dibandingkan infeksi pertama. Data menunjukkan sekitar 45% kasus kematian akibat DBD terjadi pada anak-anak usia 5 hingga 14 tahun. Bahkan, infeksi tanpa gejala pada orang dewasa dapat menjadi sumber penularan di lingkungan keluarga.
Hingga saat ini, belum ada obat khusus untuk menyembuhkan DBD. Penanganan medis hanya berfokus pada meredakan gejala. Oleh karena itu, pencegahan menjadi kunci utama, terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu seperti obesitas, penyakit ginjal, diabetes, atau hipertensi. Kelompok ini lebih rentan mengalami komplikasi serius akibat DBD.
Data Kementerian Kesehatan mencatat Jawa Barat sebagai provinsi dengan kasus DBD tertinggi. Pencegahan dapat dilakukan dengan menerapkan Gerakan 3M Plus secara konsisten, menjaga kebersihan lingkungan, dan mempertimbangkan vaksinasi dengue sebagai perlindungan tambahan.
Selain DBD, penyakit tidak menular seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung juga menjadi perhatian utama. Masyarakat diimbau untuk lebih peduli pada kesehatan diri dan keluarga dengan menerapkan pola hidup sehat serta langkah pencegahan sejak dini.