JAKARTA, DISWAY.ID – Sebuah insiden kerusuhan melibatkan suporter PSIM Yogyakarta dan Bobotoh menyebabkan kerusakan parah pada sebuah bus pariwisata pada Minggu malam, 24 Agustus 2025.
Kejadian ini dipicu setelah pertandingan antara PSIM Yogyakarta dan Persib Bandung dalam kompetisi Super League 2025/26 di Stadion Sultan Agung, Bantul. Laga yang berakhir imbang 1-1 tersebut berujung pada bentrokan antarsuporter di beberapa lokasi di Yogyakarta.
Informasi yang beredar masih belum sepenuhnya jelas, namun diduga kericuhan bermula dari aksi rombongan Bobotoh yang dianggap menyerang suporter PSIM.
Rangkaian Kejadian
Berdasarkan laporan di lapangan dan unggahan media sosial, berikut kronologi kejadian:
- Pertandingan usai di Stadion Sultan Agung, Bantul.
- Sejumlah suporter Persib Bandung (Bobotoh) dilaporkan melakukan sweeping dan melempar botol di sekitar Malioboro. Ada juga laporan tentang adanya yang membawa senjata tajam.
- Situasi memanas saat bus yang membawa rombongan Bobotoh diduga menabrak suporter PSIM Yogyakarta (Brajamusti) di daerah Ngabean.
- Massa kemudian merusak bus tersebut, menyebabkan beberapa orang terluka. Kerusuhan juga terjadi di wilayah Lempuyangan dan Ngabean.
- Aparat kepolisian segera bertindak untuk mengendalikan keadaan. Bus yang membawa suporter Persib diamankan dan dikawal ke kantor polisi untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.
Kondisi Terkini
Pihak kepolisian masih menyelidiki kronologi lengkap dan pihak yang memulai bentrokan. Hingga saat ini, belum ada laporan resmi tentang jumlah korban luka atau kerugian materi akibat insiden ini. Kapolres Bantul menegaskan akan menindak tegas segala tindakan anarkis dan menjamin keamanan pertandingan sepak bola di Yogyakarta.
Rivalitas Suporter Jadi Sorotan
Kerusuhan antara Brajamusti (suporter PSIM) dan Bobotoh (suporter Persib) kembali menjadi perhatian publik. Rivalitas ini dianggap perlu penanganan serius agar tidak mencoreng dunia sepak bola nasional. Pertandingan yang seharusnya menjadi hiburan justru berakhir dengan kekacauan. Hal ini mengingatkan pentingnya tindakan pencegahan dari klub, federasi, dan aparat keamanan untuk menjaga ketertiban suporter di dalam maupun di luar stadion.
Terlebih, Super League 2025/26 telah melarang suporter tim tamu (away) untuk hadir di markas tim tuan rumah.
Warganet di platform X juga banyak mengkritik tindakan oknum suporter Persib yang diduga membuat keributan di kota lain.
Soal penyebab awal kerusuhan PSIM Jogja dan Persib Bandung memang simpang siur.
"Tapi ada satu fakta yang tidak terbantahkan bahwa viking atau bobotoh melanggar aturan PSSI soal larangan supporter away. Konsekuensi logis dari pelanggaran aturan adalah kerusuhan," tulis salah satu akun di X.
Beberapa komentar netizen lainnya:
- "Bertamulah dengan baik, maka anda akan pulang dengan selamat. Heran sama pendukung dari Persib Bandung ini. Semua suporter mau di musuhi. Ingat besok senin wayahe kerjo, Malah bus mu remuk,"
- "Ricuhh supporter #persib #psim, pukul segini masih belum bisa keluar baru match day 3 dah kegini dah bener kan ada larangan away? ya karna supporter kita belum siap #PSIMvPRSB,"
- "Soal pemicu awal kerusuhan PSIM jogja dan Persib bandung itu memang simpang siur, tapi ada satu fakta yg tidak terbantahkan bahwa ‘viking atau bobotoh melanggar aturan PSSI soal larangan supporter away’. Konsekuensi logis dari pelanggaran aturan adalah kerusuhan,"