Sebuah pernyataan mengejutkan mencuat dari Dr. Tifauzia Tyassuma M.Sc, yang mengungkapkan dugaan bahwa Universitas Gadjah Mada (UGM) menerbitkan dua jenis ijazah pada periode 1980-1985. Pernyataan ini muncul sebagai tanggapan atas pernyataan Rektor UGM, Ova Emilia, mengenai riwayat pendidikan Joko Widodo (Jokowi) di UGM.
Ova Emilia sebelumnya menyampaikan beberapa poin yang menegaskan bahwa Jokowi, mantan Presiden RI, pernah menempuh pendidikan di UGM. Melalui akun YouTube resmi universitas, Ova menjelaskan UGM memiliki dokumen otentik terkait proses pendidikan Jokowi, mulai dari penerimaan, perkuliahan, hingga wisuda.
Dr. Tifa menyoroti pernyataan Ova terkait program sarjana muda yang ditempuh Jokowi. Menurutnya, informasi ini baru terungkap setelah Dirtipidum Bareskrim menampilkan registrasi masuk Jokowi ke program sarjana muda. Hal ini dinilai bertentangan dengan keterangan sejumlah teman Jokowi yang mengaku sebagai mahasiswa program sarjana dan sempat menunjukkan ijazah S1 mereka saat pertemuan alumni.
Dr. Tifa menjelaskan bahwa program sarjana muda dan sarjana adalah dua hal yang berbeda. Ia mengaku mendapatkan dokumen baru dari lulusan sarjana kehutanan tahun 1985. Ia terkejut melihat dokumen tersebut karena UGM tampak telah mempersiapkan ijazah dengan tingkat keamanan tinggi untuk menghindari pemalsuan.
Menurut Dr. Tifa, pada kurun waktu 1980-1985, UGM diduga menerbitkan dua jenis ijazah: ijazah sarjana muda dan ijazah sarjana. Ia menyatakan bahwa ijazah sarjana muda relatif lebih mudah dipalsukan, sementara ijazah sarjana memiliki lapisan pengaman dan embos yang membuatnya sulit dipalsukan. Dr. Tifa juga telah membandingkan perbedaan antara kedua jenis ijazah tersebut, yang diperolehnya dari pasangan suami istri lulusan UGM.