Menkes Bergerak Cepat Tangani KLB Campak di Sumenep

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan kesiapannya untuk terjun langsung ke Sumenep, Jawa Timur, menyusul penetapan status Kejadian Luar Biasa (KLB) campak di wilayah tersebut. Rencana kunjungan ini merupakan respons cepat atas lonjakan kasus campak yang memprihatinkan.

"Rencananya saya mau ke sana," ujar Budi Gunadi, mengindikasikan prioritas penanganan masalah kesehatan ini.

Meskipun belum memberikan tanggal pasti, Menkes mengakui peningkatan kasus campak tidak hanya terjadi di Sumenep, tetapi juga di beberapa daerah lain di Madura. Menurutnya, akar masalah utama adalah cakupan imunisasi yang sangat rendah di wilayah tersebut.

KLB campak di Sumenep dipicu oleh temuan 2.035 kasus suspek yang menyebar di 26 kecamatan, dengan angka kematian mencapai 17 jiwa. Kemenkes RI menyoroti bahwa mayoritas kasus kematian disebabkan oleh ketiadaan riwayat imunisasi, terutama pada kelompok usia balita.

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengungkapkan berbagai faktor yang melatarbelakangi rendahnya partisipasi imunisasi di Sumenep. Beberapa di antaranya adalah kekhawatiran terkait isu agama dan potensi efek samping vaksin.

"Banyak (alasan keluarga nggak mau vaksinasi anak). Ada yang dikaitkan soal agama, takut karena nanti ada efek samping," jelas Prof Dante.

Wamenkes menegaskan bahwa vaksin yang digunakan telah melalui pengkajian empiris yang mendalam dan terbukti aman untuk diberikan kepada anak-anak. Upaya edukasi dan sosialisasi terus digencarkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya imunisasi dalam mencegah penyakit menular.

Scroll to Top