WASHINGTON – Amerika Serikat (AS) bersiap menjatuhkan sanksi dan tarif kepada Rusia serta Ukraina apabila kedua negara yang berseteru itu gagal menunjukkan kemajuan dalam menyelesaikan konflik. Ancaman tegas ini disampaikan langsung oleh Presiden AS Donald Trump.
Dalam keterangannya kepada media di Gedung Putih, Trump menekankan bahwa perdamaian membutuhkan kemauan dari kedua belah pihak. Ia pun menilai Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tidak sepenuhnya tanpa kesalahan dalam situasi ini.
"Ribuan nyawa, terutama anak muda, hilang setiap minggunya. Jika saya bisa menghentikannya, baik dengan sanksi, tindakan langsung, atau tarif yang sangat merugikan Rusia, Ukraina, atau pihak manapun yang terlibat, saya akan melakukannya," tegas Trump.
Ia kembali menegaskan kesiapannya memberlakukan pembatasan baru terhadap Moskow. "Kita ingin mengakhiri ini. Kita punya sanksi ekonomi. Saya bicara tentang ekonomi karena kita tidak akan terlibat dalam perang dunia," lanjutnya.
Trump juga mengkritik kebijakan pendahulunya, Joe Biden, dengan menyebutnya "sangat tidak kompeten" karena membiarkan konflik Rusia-Ukraina terjadi sejak awal. Ia meyakini, Biden seharusnya mencegah perang tersebut.
Presiden AS juga seolah meremehkan kekhawatiran Moskow terkait legitimasi Zelensky. "Tidak peduli apa yang mereka katakan. Itu semua omong kosong. Semua orang berpura-pura," ucap Trump kepada wartawan.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dalam wawancara menyatakan bahwa Zelensky adalah "pemimpin rezim secara de facto," dan menekankan bahwa pihak yang menandatangani perjanjian damai harus memiliki wewenang hukum yang jelas.