Seorang pengusaha bimbingan belajar (bimbel) online bernama Dwi Hartono dicokok Subdit Jatanras Polda Metro Jaya atas dugaan keterlibatan dalam kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang (Kacab) sebuah bank di Jakarta, Mohamad Ilham Pradipta. Pihak kepolisian mengklaim Dwi Hartono sebagai salah satu dalang utama dari aksi kejahatan tersebut.
Dwi Hartono diketahui bermukim di sebuah perumahan yang terletak di Gunung Putri, Kabupaten Bogor. Pantauan di lokasi, sebuah rumah mewah dua lantai bercat putih yang diduga milik Dwi Hartono tampak sepi. Dua rumah berdampingan, bernomor Q8 dan Q9, memiliki desain serupa. Rumah dengan nomor Q9 memiliki plang bertuliskan ‘Klan Hartono’. Pagar bercat kuning mengelilingi kedua rumah tersebut. Logo ‘GURUKU’, nama bimbel online milik Dwi Hartono, terpampang di balkon rumah Q8. Terdapat juga tulisan ‘WD Fashion’ di atas garasi rumah tersebut.
Menurut keterangan tetangga, Dwi jarang terlihat beraktivitas di luar rumah. Hanya asisten rumah tangga (ART) yang kerap terlihat. Dwi Hartono sendiri ditangkap di Solo, Jawa Tengah, bersama dua tersangka lainnya. Polisi juga meringkus satu tersangka lain di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara. Keempatnya disebut sebagai otak dari aksi penculikan tersebut.
Dwi Hartono diketahui berasal dari Rimbo Bujang, Tebo, Jambi. Di kampung halamannya, ia dikenal sebagai sosok dermawan dan motivator. Ia kerap mengundang artis ibu kota dan mengadakan pengajian akbar dengan ustaz terkenal. Dwi juga dikenal sering memberikan bantuan, termasuk menyumbangkan mobil ambulans. Ia bahkan pernah pulang kampung dengan menaiki helikopter.
Selain berprofesi sebagai pengusaha, Dwi Hartono juga tercatat sebagai mahasiswa S2 di Universitas Gadjah Mada (UGM). Pihak UGM telah menonaktifkan Dwi Hartono dari seluruh kegiatan akademik sebagai bentuk dukungan terhadap proses hukum yang sedang berjalan.