Kashmir kembali menjadi pusat konflik, dengan pasukan India dan Pakistan terlibat baku tembak di sepanjang Garis Kontrol (LOC). Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyerukan kedua belah pihak untuk menahan diri secara maksimal di tengah kekhawatiran akan eskalasi militer yang lebih besar.
Pertempuran ini terjadi setelah serangan mematikan di Pahalgam, Kashmir, yang menewaskan puluhan orang. India menuduh kelompok militan yang berbasis di Pakistan bertanggung jawab atas serangan tersebut, tuduhan yang dibantah keras oleh Islamabad.
Sumber militer India mengklaim bahwa pasukan Pakistan memulai penembakan. Sementara itu, seorang pejabat pemerintah di Kashmir yang dikelola Pakistan mengkonfirmasi adanya baku tembak, namun tidak menyebutkan pihak mana yang memulai.
Tidak ada laporan mengenai warga sipil yang menjadi korban langsung dalam baku tembak tersebut. Namun, dilaporkan bahwa dua orang terluka dalam insiden terpisah di Bandipora.
Serangan di Pahalgam telah memicu ketegangan diplomatik antara India dan Pakistan. India telah menarik diri dari Perjanjian Perairan Indus sebagai tanggapan, sementara Pakistan telah menghentikan proyek irigasi kanal dan menutup wilayah udaranya untuk penerbangan India.
Menteri Pertahanan Pakistan membantah keterlibatan negaranya dalam serangan di Pahalgam, dengan alasan bahwa LOC dijaga ketat dan infiltrasi kelompok bersenjata sangat tidak mungkin terjadi.
Kepala militer India telah mengunjungi Pahalgam untuk meninjau keamanan di wilayah tersebut. Perdana Menteri India berjanji untuk mengejar para pelaku serangan "sampai ke ujung bumi". Pihak berwenang India juga telah meningkatkan tindakan keras terhadap media dan menahan ratusan orang untuk diinterogasi terkait serangan tersebut.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Pakistan menyatakan bahwa negaranya siap untuk membalas jika India melanggar hak-haknya. Dia menekankan bahwa Pakistan berkomitmen pada perdamaian, tetapi tidak akan mentolerir pelanggaran terhadap kedaulatannya.
Situasi di Kashmir tetap tegang dan tidak stabil, dengan risiko eskalasi lebih lanjut yang selalu ada. Dunia internasional terus memantau perkembangan dengan cermat dan menyerukan dialog untuk meredakan ketegangan dan mencari solusi damai untuk konflik yang telah berlangsung lama ini.