Keracunan Program Makan Bergizi Gratis: BGN Klaim Hanya 0,5%, Evaluasi Terus Dikebut

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menyatakan bahwa tingkat insiden keracunan akibat program makan bergizi gratis (MBG) berada di angka 0,5%. Meskipun demikian, BGN berkomitmen untuk terus mengevaluasi pelaksanaan program ini.

Dadan mengklaim bahwa secara umum, evaluasi program MBG menunjukkan hasil yang baik. Namun, kasus keracunan yang terjadi di berbagai daerah menjadi perhatian serius BGN.

"Secara umum, tentu baik ya (MBG). Kasus kejadian secara kuantitatif masih 0,5 persen," ujar Dadan Hindayana.

Program MBG belakangan ini menjadi sorotan publik menyusul serangkaian kasus keracunan di berbagai wilayah. Beberapa kasus keracunan massal MBG tercatat di Bombana, Sulawesi Tenggara, dan Batang, Jawa Tengah. Bahkan, di Cianjur, Jawa Barat, menu MBG menyebabkan sekitar 78 siswa dari dua sekolah mengalami keracunan, yang kemudian ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB).

Ke depannya, BGN berupaya untuk menekan angka kejadian keracunan hingga nol. Upaya ini dilakukan melalui evaluasi yang melibatkan BGN, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), dapur MBG, dan pihak terkait lainnya.

Selain evaluasi, BGN akan mengintensifkan pelatihan dan penyegaran bagi para penjamah makanan MBG. "Kami ingin mencapai nol atau tidak ada kejadian. Ini dilakukan agar bisa meningkatkan kualitas pelayanannya," kata Dadan.

Scroll to Top